Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan perkebunan sawit PT Buana Wira Lestari mengklaim telah mengeluarkan dana tanggung jawab perusahaan atau "Coorporate Social Responsibility" (CSR) dalam setahun sekitar Rp124 miliar untuk masyarakat sekitarnya yang berlokasi di Desa Kijang, Kecamatan Tapung Hiir, Kabupaten Kampar.
"CSR kita 2013-2014 jumlahnya Rp248 miliar. Itu dalam dua tahun, jadi dalam setahun ada Rp124 miliar," kata Direktur Utama PT Buana Wira Lestari, Fransiskus saat rapat dengar pendapat dengan Panitia Khusus Monitoring dan Evaluasi Perizinan Lahan DPRD Riau di Pekanbaru, Jumat.
Dijelaskannya bahwa CSR itu diantaranya ada dalam bentuk pendidikan berupa beasiswa dan bantuan keuangan untuk guru honorer, kesehatan, dan lainnya. Namun yang besar adalah kepada petani sawit kebun plasma di area perkebunannya.
"Luas Hak Guna Usaha 12.650 hektare. 10 ribu ha diantaranya adalah plasma yang dikelola sekitar 4 ribu kepala keluarga," ungkapnya.
Staff bidang CSR perusahaan itu, Linda menambahkan bahwa bantuan untuk petani sawit tersebut bukanlah dalam bentuk donasi. CSR diberikan untuk peningkatan hasil sawit melalui embinaan, pengarahan, dan tentunya dana ketika petani menjual tandan buah segarnya.
"Petani menjual ke pabrik PT Buana Wira Lestari, harganya dipotong biaya produksi dan kemudian diberikan dana bagi hasil. Pada dasarnya kita beri kesempoatan bisnis agar produksinya meningkat sehingga terus berkelanjutan," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memberikan CSR dalam bentuk pekerjaan kepada masyarakat di perkebunan. Contohnya, tansportasi pengangkut buah yang 30 persen dikelola masyarakat dan juga pembersihan parit.
Pansus menanggapi hal ini terkejut dengan besarnya CSR tersebut yang mengalahkan yang diberikan perusahaan besar dan terkenal di Riau sekalipun. Jumlah tersebut adalah yang terbesar pernah didengar dari hampir seratus perusahaan sawit yang telah dipanggil.
"Mudah-mudahan laporan CSR ini benar. Untuk membuktikannya kami butuh data. Jika benar kita akan sampaikan itu benar dan meminta seluruh perusahaan melakukan hal serupa," kata Anggota Pansus, Sugianto.
Rapat dengar pendapat tersebut juga dihadiri lima perusahaan lainnya yang direktur utamanya juga Fransiskus. Semua perusahaan tersebut di bawah Grup Sinar Mas dan CSRnya juga rata-rata di atas Rp100 miliar.