Rengat, (Antarariau.com) - Riski Ayu (17) salah satu warga Kabupaten Indrgiri Hulu, Provinsi Riau, terpaksa putus sekolah karena kebun yang selama ini digunakan sebagai penopang hidup "dirampas" perusahaan PT Palma Satu.
"Kami miskin saat ini, lahan kami di sengketakan oleh perusahaan perkebunan sawit PT Duta Palma Nusantara Group sehingga tidak mampu bayar uang sekolah," kata Riski Ayu perempuan warga Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal Inhu di Rengat, Selasa.
Ia mengatakan, keinginan untuk tetap sekolah sangat tinggi, namun apa daya ekonomi keluarga menurun, biaya sekolah tidak mampu dibayarkan oleh orang tuanya karena lahan kebun milik mereka telah diambil oleh perusahaan.
Anak warga Desa Penyaguhan ini yang terpaksa mengubur cita-cita karena tanah dan lahan milik orangtuanya telah dirampas oleh PT Palma Satu, hasil kebun itu selama ini dipakai untuk menutupi ekonomi keluarga dan membiayai sekolahnya di bangku SMK didaerah tersebut.
"Saya sangat berminat menyelesaikan sekolah, tetapi saat ini terpaksa hanya membantu orang tua di rumah," ujarnya.
Sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit masih saja terjadi di wilayah Indragiri Hulu (Inhu), konflik berkepanjangan membuat sejumlah warga kehilangan mata pencarian, tak mampu melanjutkan pendidikan, bahkan nyawa pun menjadi taruhan.
Perusahaan yang dikenal kebal hukum ini merambah kawasan hutan tanpa izin dan bahkan merampas tanah-tanah milik warga, mengakibatkan puluhan anak-anak warga terpaksa putus sekolah.
Ketua Dewan Pendidikan Indragiri Hulu melalui sekretaris Asri mengatakan, keangkuhan perusahaan mengakibatkan sejumlah petaka bagi masyarakat, jika banyak siswa terpaksa berhenti sekolah yang diduga karena jatuh miskin, itu kekejaman yang dilakukan pihak perusahaan.
"Kami meminta pihak perusahaan tetap melakukan program Corporate Sosial Responsibility (CSR)nya ditengah masyarakat, salah satunya mendata siswa putus sekolah lalu diberikan bantuan," ujarnya.
Dijelaskannya, walaupun PT Palma Satu bersengketa dengan masyarakat namun, sebagai perusahaan besar sebaiknya tidak membiarkan kehidupan warga menjadi sengsara apalagi ada siswa putus sekolah.
Berita Lainnya
SD di Pasangkayu rusak akibat banjir, TNI turun tangan
11 November 2023 13:49 WIB
Penerbangan dibatalkan, sekolah ditutup akibat dilanda badai salju di China
06 November 2023 12:00 WIB
Disdik Pekanbaru larang sekolah di 32 zona merah COVID-19 dibuka
15 April 2021 7:02 WIB
Akibat pandemi COVID-19, anak juga bisa stres karena sekolah dari rumah, begini cara mengatasinya
23 July 2020 10:03 WIB
Akibat pandemi COVID-19, PDIP gelar sekolah partai secara daring
16 July 2020 11:01 WIB
39 orang terluka akibat serangan senjata tajam di sekolah dasar di China
04 June 2020 16:08 WIB
Disdik Bengkalis: Libur sekolah hingga 21 April 2020
13 April 2020 19:17 WIB
Gubernur Riau liburkan sekolah untuk cegah COVID-19, dan UN SMK diundur
16 March 2020 9:07 WIB