Kelapa Di Negeri Seribu Parit Butuh Perhatian (Sambungan dari hal 1 )

id , kelapa di, negeri seribu, parit butuh, perhatian, , sambungan, dari hal 1

  Kelapa Di Negeri Seribu Parit Butuh Perhatian     (Sambungan dari hal 1 )

Industri hilir terganggu

Lima perusahaan bergerak dibidang komoditas kelapa dan turunan, telah berdiri di Inhil diperkirakan memproduksi sekitar 6 sampai 7 butir per hari dan sebagian besar dipasok dari petani kelapa setempat.

PT Pulau Sambu di Kuala Enok, PT Pulau Sambu di Sungai Guntung, PT Riau Sakti United Plantation di Pulau Burung, PT Kokonako di Pulau Palas dan PT Inhil Sarimas Kelapa di Sungai Gantang dengan total perkerjakan belasan ribu karyawan.

Wardan mengklaim daerah yang dipimpinnya itu telah mampu menghasilkan buah kelapa 9 juta butir per hari dan diserap baik oleh pasar baik lokal maupun impor ke negeri jiran Malaysia.

Dia merinci dalam satu hari kelapa dibeli lima perusahaan berjumlah 7 juta butir, sedang kelapa dijual pedangang pengumpul atau masyarakat setempat mencapai 2 juta butir.

"Hanya saja kondisi saat ini, cenderung terbalik. Dimana harga kelapa sudah mulai baik, tetapi produksi buah kelapa cenderung turun," terangnya.

PT Inhil Sarimas Kelapa mengaku, pabriknya sudah berproduksi selama tujuh tahun dengan kebutuhan 2 juta butir per hari sesuai kapasitas mesin terpasang. Namun produksi pabrik itu, hingga kini baru 1 juta butir per hari.

Setiawan Heru, Asisten General Manager Inhil Sarimas Kelapa berujar, optimisme perusahaan membangun pabrik ditengah kemerosotan produksi membuat pihaknya harus berpikir keras.

"Kita tidak andalkan kelapa Inhil saja, tetapi Palembang kita ambil. Lalu Kepulaun Meranti, kita ambil dan kebetulan punya grup di sana dengan operasikan ponton (kapal khusus bawa barang). Jadi meski merosot, tapi kita sangat optimis," bebernya.

Kekhawatiran terbesar lima perusahaan itu, jika semua kelapa Inhil dijual ke luar negeri karena lebih untungkan petani, sehingga pabrik terancam mati dengan tanggungan belasan ribu pekerja.

"Jika sempat difokuskan ke luar, maka pabrik di sini mau makan apa?. Upah minimum kabupaten sudah Rp2 juta per bulan, kondisi pabrik tidak berproduksi. Tapi kita tetap optimis dengan langkah perusahaan termasuk produksi 3,4 juta butir tahun 2018," jelasnya.

Upaya pemkab

Pemkab Inhil telah mendata kerusakan perkebunan kelapa milik warga yang mencapai 95.675 ha dan membutuhkan pendanaan untuk perbaikan sekitar Rp1,23 triliun.

Pemerintah daerah itu mengaku tidak punya dana sebesar APBD Kabupaten Inhil selama satu tahun tersebut, meski diperuntukan bagi peremajaan dan perbaikan kebun kelapa seluas 95.675 ha dengan kebutuhan Rp239 miliar.

Kemudian normalisasi saluran sepanjang 3.000 km yang menelan Rp240 miliar, lalu pembuatan tanggul Rp550 miliar dan pembuatan pintu klep yang dapat mengontrol keluar masuknya air laut ke dalam parit kebun Rp205 miliar.

Junaidi, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Inhil mengatakan pemkab setempat tiap tahun terus mengelontorkan dana APBD untuk perbaikan perkebunan kelapa.

"Seperti tahun ini sekitar Rp40 miliar dana APBD Inhil dari total berjumlah Rp1,2 triliun, disalurkan untuk perbaiki kebun kelapa. Hanya saja kerusakan kebun kelapa sudah sangat parah," terangnya.,

"Kalau pak bupati katakan hanya 100 ribu ha dalam kondisi rusak, saya berani bilang 200 ribu ha lagi kebun kelapa di Inhil tinggal menunggu mati," tegas Junaidi, memprediksi.

Sebagian besar perekonomian warga Inhil yang memiliki 20 kecamatan, 39 kelurahan dan 197 desa dengan jumlah penduduk sekitar 739.799 orang hidup dari butir kelapa.