Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemkab Kampar, Provinsi Riau bertekad menjadikan daerahnya sebagai kabupaten koperasi yang kemudian bersinergi dengan Program Lima Pilar Pembangunan yakni meningkatkan akhlak dan moral masyarakat, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatkan sumber daya manusia, peningkatan kesehatan dan peningkatan infrastruktur.
"Untuk diketahui, keberadaan koperasi di berbagai daerah telah memberikan dampak yang begitu besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Kampar Jefry Noer di Siak Hulu, Kampar, Minggu.
Ia mencontohkan keberadaan koperasi perkebunan dalam program kemitraan dengan perkebunan besar swasta (PBS) yang berkembang. Begitu juga dengan sektor lainnya, seperti koperasi di bidang pertanian, perikanan, maupun koperasi unit desa dengan berbagai jenis usaha di dalamnya.
Jefry mengatakan, saat ini berbagai program pendampingan kepada koperasi terus dilakukan. Setiap tahun berbagai program pelatihan bagi pengurus koperasi dalam manajemen penatausahaan koperasi terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan Kampar yang bebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
Pemkab Kampar menargetkan tahun ini mendirikan 100 koperasi untuk mendukung program peningkatan kualitas sumber daya manusia dan menekan angka kemiskinan.
"Pendirian ratusan koperasi ini juga untuk mendukung percepatan realisasi Program Tiga Zero," kata Jefry.
"Program Tiga Zero" yang dimaksud Jefry adalah program yang dijalankan untuk menuntaskan kamiskinan hingga nol persen termasuk juga membebaskan Kampar dari pengangguran dan rumah-rumah kumuh.
Jefry mengatakan, koperasi ini nantinya akan memudahkan dan meringankan beban masyarakat saat mereka membutuhkan bantuan dana dengan bunga yang sangat ringan dan terjangkau.
Karena saat ini, lanjut dia, masyarakat banyak yang meminjam uang para tengkulak dengan bunga yang cukup tinggi bahkan memberatkan masyarakat.
"Melalui berbagai program pembangunan ini, maka masyarakat akan dihindari dari jeratan tengkulak yang memang merugikan mereka selama ini," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, Dinas Koperasi Kampar harus mampu bekerja sama dengan pihak perbankan dalam pengelolaan koperasi, baik itu Bank Sarimadu (BPR), Bank Riau Kepri (BRK) dan BRI Cabang Bangkinang dalam permodalan melalui swamitra yang nantinya akan menjadi lembaga keuangan non-perbankan.
Dia juga mengharapkan setiap koperasi nantinya juga didirikan warung serba ada (Waserda) karena selama ini barang-barang kebutuhan masyarakat dibeli dengan harga mahal.
"Waserda ini nantinya harus menjual barang-barang kebutuhan masyarakat di bawah harga pasar," katanya.
Jefry mengatakan, selama ini barang-barang yang dibutuhkan masyarakat yang dibeli melewati enam mata rantai dan ketika ke tangan masyarakat menjadi mahal.
"Kami akan memutuskan menjadi empat mata rantai sehingga lebih meringankan masyarakat dan barang kebutuhan masyarakat menjadi murah," katanya. (Adv)
Berita Lainnya
Kampar dan Pekanbaru berhasil turunkan stunting di bawah 10 persen
30 April 2024 22:57 WIB
BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar
29 April 2024 14:50 WIB
PTPN IV Regional III meriahkan pameran akbar di Kampar
27 April 2024 19:48 WIB
16 perguruan tinggi dan SMK di Pekanbaru-Kampar ikuti seminar literasi digital
25 April 2024 0:04 WIB
Lebaran ayi ayo onam masih tetap lestari di Kampar
17 April 2024 21:08 WIB
Kapolda Riau atur lalulintas arus balik di Kampar, pengendara dapat oleh-oleh
14 April 2024 20:12 WIB
IZI Riau bagikan 100 paket sembako di Kecamatan Tambang Siak Hulu Kampar
08 April 2024 17:23 WIB
Muhammad Faisal : Kampar makin melaju menuju Indonesia Emas 2045
30 March 2024 10:03 WIB