Kampar Menargetkan Ekspor Beras Setelah Swasembada

id kampar menargetkan ekspor beras setelah swasembada

Kampar Menargetkan Ekspor Beras Setelah Swasembada

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, melakukan percepatan penyuksesan program kemandirian pangan untuk mencapai target ekspor beras ke sejumlah negara setelah swasembada pangan tercapai.

"Targetnya berjenjang. Dimulai dari kemandirian pangan di tiap kecamatan, desa hingga masyarakat dan swasembada pangan. Jika memang semuanya itu tercapai, target selanjutnya adalah ekspor beras," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers di Bangkinang, Jumat.

Ia menjelaskan, selama ini sejumlah daerah di Riau masih ketergantungan dengan beras impor dan hal ini wajib dilepaskan karena berdampak negatif terhadap perekonomian daerah.

Setelah di Kampar sukses swasembada pangan, lanjut Jefry, diharapkan daerah-daerah lainnya di Riau juga turut melakukan hal yang sama sehingga swasembada pangan tercapai secara merata di Riau.

Ia mengatakan, sejak lama Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, telah siap mendukung Program Kadaulatan Pangan yang dijalankan Pemerintah Pusat menuju swasembada pangan bahkan program-program berkaitan telah dilaksanakan sebelum Presiden Joko Widodo.

"Pemda Kampar dalam progres pembangunan telah melakukan upaya peningkatan swasembada pangan di Kabupaten Kampar, terlebih masyarakat yang ingin terjun di bidang pertanian juga mendapatkan pelatihan langsung," kata Assisten II Pemda Kampar Nukman Hakim.

Nukman menyampaikan itu saat berdialog langsung dengan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di malam ramah tamah yang dilaksanakan di Gedung Daerah Pemerintah Provinsi Riau di Pekanbaru pada Rabu malam (4/3).

Dia menghadiri acara itu bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kampar Hendry Dunan. Pertemuan itu juga dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman serta sejumlah pejabat daerah lainnya se Provinsi Riau dan juga petinggi TNI/Polri.

Mentan Amran Sulaiman mengharapkan Provinsi Riau mampu menjalankan program yang sejalan dengan program kerja Kementerian Pertanian.

Ia menjelaskan, Indonesia saat ini merupakan pangsa pasar yang besar bagi negara tetangga untuk mengekspor beras. Setiap bulanya kebutuhan impor beras di Indonesia mencapai 2,5 juta ton sehingga kalau Indonesia swasembada beras maka dapat dipastikan negara tetangga pengekspor beras akan goyah.

"Diharapkan untuk Provinsi Riau pada 2016 sudah dapat memenuhi kebutuhannya dengan swasembada beras," katanya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, Program Desa dan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau merupakan dinamika atau menjadi penggerak semangat pertanian yang selama ini selalu diabaikan dan hanya ada sedikit di negeri ini.

Usai acara itu, kepada pers Mentan juga menanggapi tentang Program Desa dan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi yang saat ini dijalankan Pemkab Kampar.

Menurut dia program itu sejalan dengan program pemerintah pusat dan diharapkan dicontoh oleh daerah lainnya di Indonesia.

Program tersebut merupakan program terbaru Pemkab Kampar menuju "3 Zero", bebas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. Program ini mengedepankan pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan berbagai kebutuhan rumah tangga yang lebih dari cukup.

Kadis Pertanian Pemda Kampar Hendry Dunan menyatakan, saat ini pihaknya tengah berusaha keras membangkitkan semangat bertani masyarakat dengan program-program yang telah dibuat Pemda Kampar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Kemudian, lanjut dia, pelatihan yang diselenggarakan Pemda Kampar diharapkan juga dapat memecahkan permasalan pangan di daerah ini.

Mengenai bantuan untuk pertanian Kampar, Hendri Dunan menyatakan bahwa perbaikan irigasi seluas 1.600 hektare (ha), untuk optimalisasi produksi di bidang pertanian seluas 850 ha dengan total dana Rp3,2 miliar. Dan untuk kegiatan GPTT peningkatan untuk padi 1.500 ha, jagung 500 ha dan kedelai 500 ha dengan total anggaran Rp6 miliar. (adv)