Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkalis, Riau, membagikan 10.000 masker kepada masyarakat akibat kabut asap yang terjadi dalam dua hari terakhir di Kota Bengkalis dan sekitarnya.
"Masker diberikan kepada masyarakat Kecamatan Bantan, Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak Kecil yang terkena dampak kabut asap," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Bengkalis Suiswantoro di Pekanbaru, Rabu.
kE-10.000 masker tersebut mulai disebar dari pagi kepada pengguna kendaraan sepeda motor dan pejalan kaki.
Sementara itu mengingat kebakaran di Bengkalis masih terus terjadi, maka diperkirakan pembagian masker masih akan terus dilanjutkan.
"Kita akan terus membagikan masker selama kabut asap sesuai kemampuan ketersediaan masker yang BPBD miliki," ujarnya.
Polusi asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Bengkalis wilayah utara Provinsi Riau, mengakibatkan kualitas udara dalam status berbahaya pada Rabu pagi.
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau di Posko Siaga Darurat Kebakaran di Kota Pekanbaru, alat pemantau partikel PM10 menyatakan pada Rabu pagi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai angka 330 yang berarti kualitas udara sudah tercemar dan berbahaya.
Kabut asap ini merupakan kiriman dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah kecamatan di Bengkalis, seperti Siak Kecil, Bukit Batu serta diperparah dengan kiriman dari Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Penyebabnya, angin berembus dari arah utara hingga timur laut dengan kecepatan 5--20 knot atau setara dengan 9--39 kilometer per jam.
Pantauan info ISPU di Bengkalis kini menunjukkan angka 84, artinya kualitas udara dalam kondisi sedang.
Kondisi asap pekat di Bengkalis mulai dikeluhkan oleh warga, terutama di kawasan perairan, karena asap bercampur dengan embun.
Salah seorang warga Bengkalis Monalisa mengatakan kabut asap tebal membuat matanya pedih walaupun dirinya menggunakan helm saat berkendara. Ia yang kesehariannya melakukan aktivitas di luar rumah dan menggunakan sepeda motor terpaksa harus terkena kontak langsung dengan asap.
Ia juga berharap agar pemerintah bisa lebih memaksimalkan usaha dalam menangani Karhutla sebelum kabut asap meluas ke negara tetangga, seperti yang terjadi di tahun sebelumnya.