Enam orang meninggal dunia dalam kasus DBD di Inhil

id DBD Inhil, Rahmi Indrasuri

Enam orang meninggal dunia dalam kasus DBD di Inhil

Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Rahmi Indrasuri.

Tembilahan (ANTARA) - Sebanyak enam orang meninggal dunia dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sejak Januari hingga awal Mei 2025.

Dinas Kesehatan Indragiri Hilir, mencatat ditemukan sebanyak 179 kasus dengan rincian dua orang meninggal pada Februari, tiga orang pada Maret, dan satu orang pada April.

Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri, mengatakan lonjakan kasus ini membuat Pemerintah Kabupaten Inhil menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

“KLB ditetapkan sebelum Lebaran. Tim dari Puskesmas dan Dinkes langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan,” kata Rahmi, Jum’at.

Menurut data Dinkes Inhil, kasus terbanyak terjadi pada bulan April dengan 55 kasus, disusul Februari sebanyak 49 kasus, Maret 44 kasus, dan hingga 8 Mei tercatat 8 kasus.

Rahmi menyebut, kasus DBD tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Sungai Guntung Kateman, Tembilahan Hulu, dan Kota Baru Keritang.

Adapun penanganan yang dilakukan Dinkes dalam memberantas perkembang biakan DBD meliputi penyelidikan epidemiologi dan penyelidikan vektor di sekitar lokasi kasus.

Jika ditemukan warga dengan demam dan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, maka dilakukan fogging dan pemberian bubuk abate pada tempat penampungan air.

“Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah ada warga sekitar yang juga mengalami demam dan apakah ada tempat berkembang biak nyamuk di sekitar rumah kasus,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri, terutama di tempat-tempat yang dapat menampung air hujan namun tidak terpakai, seperti kaleng bekas, ban, dan gelas plastik.

“Mari bersama menjaga lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,” ujar Rahmi.