Selatpanjang (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Meranti Muzamil Baharudin turun langsung melakukan fogging ke sejumlah pemukiman masyarakat yang terdampak, seiring meningkatnya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Selatpanjang.
Dengan didampingi beberapa pihak terkait, ia mengatakan bahwa kegiatan fogging tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat yang diterimanya. Ia mengharapkan pasien yang terkena DBD agar segera sembuh dan tidak ada lagi kasus berikutnya.
"Kemarin saya dapat laporan ada warga yang terkena demam berdarah dan minta untuk difogging, Alhamdulillah sekarang kita melakukan fogging di lokasi terdampak. Kita berharap pasien yang terkena DBD segera sembuh, kasus DBD terus menurun, dan ke depannya masyarakat kita tetap sehat,” ungkap Wabup Muzamil.
Wabup Muzamil juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging terjadwal di tiap-tiap kecamatan dalam upaya pencegahan penyakit DBD di Kepulauan Meranti.
“Mengingat saat ini musim pancaroba, banyak genangan air dan sampah yang dapat mencemari lingkungan dan menjadi sarang nyamuk. Untuk itu, peran serta masyarakat dalam mencegah DBD juga sangat kami butuhkan,” harap dia.
Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti mencatat ada sebanyak 46 kasus DBD sejak Januari hingga Mei 2025. Adapun pasien DBD yang sedang dalam perawatan intensif saat ini sebanyak 4 orang.
"Jumlah ini meningkat dibanding data tahun 2024 yakni 35 kasus," terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Zulham Efendi.
Zulham menjelaskan, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas telah mensosialisasikan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus.
Mulai dari menguras, menutup tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Adapun Plus yang dimaksud yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
Kemudian menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.