Pekanbaru (ANTARA) - Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah (IKTA) mewisuda sebanyak 558 lulusan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XVII yang digelar di Hotel Labersa, Pekanbaru, Sabtu.
Jumlah tersebut sebanding dengan peningkatan signifikan jumlah pendaftar mahasiswa baru tahun ini pada gelombang pertama, yakni sebanyak 546 orang.
Sebanyak 558 lulusan tersebut berasal dari tujuh program studi, yang terdiri atas empat jenjang sarjana dan tiga program profesi. Rinciannya, Sarjana Kesehatan Masyarakat meluluskan 122 orang, Sarjana Keperawatan 88 orang, Sarjana Kebidanan 56 orang, dan Sarjana Teknologi Rekayasa Elektromedis 3 orang.
Sementara itu, Profesi Ners mencetak 142 lulusan, Profesi Kebidanan 133 lulusan, serta Program Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 14 lulusan.
Rektor IKTA Dr. Ns Rifa Yanti dalam sambutannya menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal pengabdian lulusan kepada masyarakat. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam proses pendidikan di IKTA.
“Perjuangan kita hari ini kami kembalikan kepada keluarga dan masyarakat. Kami titipkan lulusan kami untuk menyebarkan manfaat dan menjaga tanggung jawab profesinya,” kata Rifa.
Ia menjelaskan, saat ini IKTA memiliki 1.672 mahasiswa aktif yang tersebar di sembilan program studi. Seluruh program tersebut telah terakreditasi Baik dan Baik Sekali oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) maupun BAN-PT.
Dalam sambutannya, Rifa juga mengungkapkan komitmen IKTA untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan menjalin kemitraan strategis guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan daerah.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVII Dr. H. Nopriadi mengapresiasi kemajuan IKTA yang telah memiliki sembilan program studi dengan lima di antaranya terakreditasi Baik Sekali.
“Ini capaian luar biasa dan menunjukkan kualitas pengelolaan pendidikan yang konsisten serta meningkatnya kepercayaan masyarakat,” ujar Nopriadi.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr. Arden Simeru yang hadir mewakili Gubernur Riau, mengucapkan selamat kepada para lulusan dan menyebut mereka sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.
“Sebanyak 558 putra-putri terbaik telah menyelesaikan pendidikan dan siap terjun ke tengah masyarakat. Ini adalah jawaban atas kebutuhan tenaga kesehatan yang kompeten di Riau,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan nilai-nilai kebudayaan Melayu dalam menjalankan profesi.
“Budi pekerti yang mulia adalah tuah yang menjaga marwah. ‘Tak kan hilang Melayu di bumi’ harus tetap tertanam dalam diri setiap lulusan,” tegasnya.