Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyatakan siap mengawal janji-janji politik yang diucapkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat kampanye terutama untuk menyejahterakan rakyat di Indonesia.
"Kami ucapkan selamat pada Jokowi-Jusuf Kalla, mudah-mudah mereka dapat memegang amanah sebaik-baiknya. Membangun bangsa ini secara adil dan merata serta tidak melupakan janji politik saat kampanye," ujar Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Tenas Effendy di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, Jokowi sebagai Presiden yang berkedudukan di pusat dan LAM Riau sebagai pemangku adat dari budaya Melayu yang berada di daerah, mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyejahterakan masyarakat di daerah.
Pihaknya berharap kepada presiden dan wakil presiden yang baru dilantik untuk melihat Indonesia secara menyeluruh dari Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam sampai ke Merauke, Papua. Dari Pulau Miangas, Sulawesi Utara sampai ke Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
"Jadi tidak hanya melihat Indonesia setumpuk-setumpuk sebagai Negara kesatuan. Dalam negara ini, kita mempunyai hak yang sama untuk dibangun, untuk diperhatikan serta untuk disejahterakan. Nah sejauh mana beliau bisa melakukan pemerataan, waktu yang pasti akan menilai," kata dia.
Lazim yang selama ini terjadi, lanjut dia, ketika seorang penjabat di pusat ketika berkunjung ke suatu di daerah, maka hampir semua permasalahan daerah di satu provinsi dihafal oleh pejabat tersebut.
"Tapi ketika seorang pejabat tersebut berada di pusat, maka hilanglah suara daerah. Ini yang selalu terjadi selama ini dan kami sebagai orang daerah, tidak mau itu terulang kembali di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla," kata Tenas.
Pada Senin (20/10), Jokowi-Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden ketujuh Republik Indonesia setelah memenangkan Pilpres 2014 dan mengalahkan lawan politiknya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pelantikan dihadiri pejabat pemerintahan, mulai dari pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, Polri dan lainnya.
Selain itu perwakilan dari 17 kepala negara menghadiri acara pelantikan ini termasuk Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Dalam pidato kenegaraannya yang pertama, Presiden Joko Widodo meminta seluruh elemen bangsa turut bekerja bersamanya membangun bangsa.
"Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden atau pun jajaran pemerintahannya. Tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa," kata Presiden.