Jakarta Fashion Hub, wadah kreativitas dalam industri fesyen berkelanjutan

id Jakarta fashion hub

Jakarta Fashion Hub, wadah kreativitas dalam industri fesyen berkelanjutan

Suasana di Jakarta Fashion Hub yang menjadi wadah bagi peminat fesyen. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Jakarta (ANTARA) - Jakarta Fashion Hub (JFH) telah menjadi pusat inovasi dan kolaborasi dalam dunia fesyen dengan fokus utama memperkenalkan viscose rayon sebagai bahan baku alternatif yang ramah lingkungan untuk industri garmen.

Berlokasi di Jakarta, JFH berfungsi tidak hanya sebagai ruang kerja bagi para desainer dan pengusaha fesyen, tetapi juga sebagai platform edukasi bagi mereka yang tertarik mengeksplorasi potensi industri fesyen berkelanjutan.

Digital Marketing Manager APR Ismail Usuludin saat ditemui menjelaskan bahwa JFH adalah perpanjangan tangan dari APR (Asia Pacific Rayon) yang bertujuan untuk memperkenalkan viscose rayon kepada dunia fesyen dan para penggunanya.

“Kami banyak berkolaborasi dengan brand maupun fashion student yang menggunakan viscose. JFH juga menjadi tempat bagi mereka untuk belajar, bereksperimen, dan mengembangkan kreativitas mereka dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan ini,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Viscose rayon yang terbuat dari serat alami kayu, dikenal sebagai bahan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kain sintetis seperti poliester.

Selain itu, viscose memiliki sifat yang menyerupai katun, namun lebih dapat terurai secara alami, menjadikannya pilihan tepat bagi industri fesyen yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan.

JFH tak sekedar menawarkan bahan-bahan berkualitas, namun juga menyediakan fasilitas lengkap bagi mereka yang ingin mendalami dunia fesyen.

Bagi para kreator fesyen, terutama para pelajar dan desainer muda, JFH menyediakan working space yang dilengkapi dengan berbagai alat seperti meja pola, mesin jahit, dan perlengkapan lainnya.

Dengan biaya sewa yang terjangkau, yakni Rp80 ribu per orang per hari, JFH menjadi pilihan ideal bagi mereka yang membutuhkan tempat untuk mengerjakan proyek fesyen mereka.

“Semua kain viscose yang ada di sini bisa dibeli langsung. Bila ingin menjahit, mereka bisa melakukannya di sini juga,” lanjut Ismail.

Harga kain viscose yang tersedia di JFH berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp90 ribu per yard, tergantung pada motif dan campuran bahan.

Bagi mereka yang ingin berkolaborasi lebih lama, JFH juga menawarkan paket sewa per 3 bulan yang lebih ekonomis.

Dalam perjalanannya, JFH telah menjadi tempat berkumpul bagi berbagai brand fesyen, desainer lokal, serta komunitas fesyen yang ingin memanfaatkan viscose sebagai bahan baku utama.

"Saat ini, sekitar 80-100 orang setiap bulannya menyewa JFH. Banyak brand yang telah berkolaborasi dengan kami, dan kami terus berupaya untuk memperkenalkan lebih banyak lagi manfaat dari penggunaan viscose," tuturnya.

Head of National Communications APRIL & APR Reviana Surya mengungkapkan bahwa JFH tidak hanya sekadar tempat bekerja, tetapi juga sebagai creative hub yang membantu memperkenalkan viscose kepada masyarakat.

"Awalnya, JFH hadir untuk memperkenalkan kepada masyarakat penggunaan viscose dan bagaimana mereka bisa membeli bahan tersebut dalam jumlah yang lebih kecil, terutama bagi mereka yang baru memulai di dunia fesyen,” ujarnya.

Tantangan terbesar, menurut Reviana adalah menyadarkan masyarakat bahwa ada bahan baku lokal yang bisa digunakan untuk membuat produk fesyen, yang memiliki kualitas dan keberlanjutan lebih baik daripada bahan-bahan impor seperti katun atau poliester.

"Orang banyak yang belum tahu bahwa viscose adalah bahan lokal yang bisa diandalkan. Dengan keberadaan JFH yang berkolaborasi dengan mitra strategis seperti kampus, desainer lokal, dan asosiasi, kami berharap masyarakat semakin mengenal viscose dan tertarik menggunakannya dalam produk kreatif mereka,” ujar Reviana.

Sejak dibuka dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, JFH telah memberi dampak positif yang signifikan terhadap industri fesyen, terutama dalam memperkenalkan bahan ramah lingkungan kepada para pelaku industri kreatif.

"Dengan fasilitas yang lengkap dan kolaborasi yang terus berkembang, JFH menjadi lebih dari sekadar ruang kerja, melainkan juga tempat belajar dan berbagi ide bagi para fesyen enthusiast, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman," tambahnya.

Dengan komitmen untuk terus mendukung keberlanjutan dalam dunia fesyen, JFH berperan sebagai jembatan antara produsen bahan baku lokal dengan pengguna akhir, sekaligus memberikan ruang bagi inovasi fesyen yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai pusat kreativitas, JFH mengajak lebih banyak orang untuk memanfaatkan peluang yang ada di dunia fesyen berkelanjutan, dengan menggunakan bahan-bahan yang mendukung kelestarian alam dan memperkaya industri fesyen tanah air.