Distangan Kuansing Kembangkan Potensi Pisang Batu
Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, merencanakan pengelolaan potensi tanaman pisang batu hasil pertanian warga dalam upaya membantu peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Kami yakin ke depan potensinya kian besar dan belakangan ini tanaman pisang batu mulai langka di pasaran akibat serangan virus pucuk (Fisarium)," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuansing Maisir di Teluk Kuantan, Minggu.
Ia mengatakan, Pisang batu ini digemari warga dan harganya cukup mahal, sekarang produksinya berkurang. Virus telah membuat pucuk tanaman pisang bergulung yang mengakibatkan gagal panen.
Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal juga permintaan dari daerah luar juga sangat tinggi, sementara selama ini hasil panen masyarakat sangat minim akibat kurangnya pengetahuan pengelolaan pisang tersebut dengan baik.
"Pihak Distangan akan mengoptimalkan produksi pisang warga dengan berbagai program misalnya dengan penyediaan bibit unggul, memberikan pengetahuan tentang penanaman dan pemeliharaan pisang," sebutnya.
Menurutnya, keluhan masyarakat terkait adanya virus yang membahayakan tanaman pisang, jika tanaman pisang batu sudah terserang virus ini, maka buahnya tidak akan sampai besar. Kalaupun berhasil berbuah, buahnya kecil dan hitam, dan isinya tidak bisa dikonsumsi lagi untuk pisang goreng, kolak dan untuk aneka makanan lainnya.
"Padahal selama ini warga Kuansing menambah pendapatan dengan menjual pisang batu karena memang sangat digemari. Dibawa beberapa tandan ke pasar dapat menambah uang belanja di pasar untuk kebutuhan rumah tangga," ucapnya.
Distangan akan melaksanakan kegiatan pelatihan mencegah virus merusak tanaman pisang batu, pelatihan akan digelar secara berkelanjutan selama tiga bulan. Warga diajarkan cara menanam hingga merawat dan panen yang bisa terhindar dari serangan virus ini.