Pekanbaru (ANTARA) - San Antonio Spurs kembali menebar ambisi besar dengan memilih guard eksplosif Rutgers, Dylan Harper, di urutan kedua NBA Draft 2025 yang digelar Rabu (waktu setempat). Pilihan ini menandai langkah strategis Spurs untuk memburu gelar Rookie of the Year ketiga secara beruntun, setelah sukses bersama Victor Wembanyama (2023) dan Stephon Castle (2024).
Harper, yang disebut-sebut sebagai salah satu talenta paling komplet dalam angkatan tahun ini, menyambut antusias bergabung dengan skuad muda Spurs yang tengah naik daun.
"Saya rasa ketika bermain dengan para pemain hebat, itu akan mengeluarkan sisi terbaik dari diri saya," ujar Harper kepada situs resmi NBA.
"Mereka punya inti tim muda yang hebat. Saya siap bergabung dan memberi dampak di mana pun saya dibutuhkan."
Meski Spurs telah memiliki Castle dan juga baru merekrut De’Aaron Fox, kehadiran Harper tidak menimbulkan kekhawatiran. Pemain setinggi 198 cm itu dikenal sebagai guard serbabisa yang cocok dengan filosofi positionless basketball ala San Antonio.
Baca juga: Thunder Bangkit di Kuarter Akhir, Samakan Skor Final NBA Jadi 2-2
Harper dipuji karena kecepatannya menembus pertahanan lawan, ketangguhan finishing di bawah ring, serta IQ basket yang tinggi. Kehadirannya diyakini akan memperkuat serangan Spurs dan menciptakan ruang lebih leluasa bagi Wembanyama untuk beraksi.
Secara defensif, Harper punya potensi luar biasa. Kombinasinya dengan Wembanyama di sektor pertahanan, serta arahan dari staf pelatih baru seperti Corliss Williamson dan Sean Sweeney, bisa menjadikan Spurs salah satu pertahanan paling menakutkan di NBA musim depan.
NBA Draft 2025 juga menjadi era baru bagi Spurs—untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun, mereka menjalani seleksi tanpa Gregg Popovich sebagai pelatih kepala. Meski tak lagi berada di bench, sang arsitek legendaris tetap terlibat aktif dalam proses pemilihan pemain.
Baca juga: Pacers Bangkit! Thunder Dipaksa Main Mati-Matian di Gim 7
Spurs juga menambah kedalaman skuad dengan memilih forward Carter Bryant dari Arizona di urutan ke-14. Bryant, yang dijuluki 3-and-D specialist, mencetak 37 blok dan menembak 37,1 persen dari tripoin pada musim debutnya—menjadi simbol strategi dua arah Spurs.
Tak hanya itu, Spurs melepas hak pilih ke-38 ke Indiana Pacers sebagai bagian dari manuver cerdas untuk akumulasi aset masa depan: satu pick putaran kedua tambahan dan kompensasi tunai.
Dengan perpaduan pemain muda penuh potensi, strategi cermat manajemen, dan transisi halus dari era Popovich, Spurs tampak serius mempersiapkan diri untuk kembali menjadi kekuatan utama NBA—mulai musim depan.