BPH pastikan sejumlah layanan haji 2025 menjadi evaluasi musim berikutnya

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, haji

BPH pastikan sejumlah layanan haji 2025 menjadi evaluasi musim berikutnya

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan arahan kepada calon jamaah haji di Embarkasi Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (26/5/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Haji (BPH) memastikan sejumlah layanan ibadah haji 1446 Hijriah yang belum maksimal akan menjadi evaluasi menyeluruh untuk pelaksanaan musim haji berikutnya.

"Setahun ini merupakan momentum bagi BPH untuk mengevaluasi apa yang kurang, dan melanjutkan layanan yang sudah baik oleh Kementerian Agama," kata Wakil Kepala BPH Dahnil Anzar Simanjuntak di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Senin.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPH usai melepas keberangkatan calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) 13 yang berasal dari Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto dan Kota Padang sebanyak 423 orang.

Menurut Dahnil, banyak hal yang menjadi perhatian oleh BPH di antaranya pengelolaan biaya haji hingga hal-hal teknis keberangkatan calon jamaah haji ke Arab Saudi.

Ia menilai selama ini pengelolaan ibadah haji di Tanah Air seperti event organizer yang hanya fokus pada pengelolaan ritual ibadah haji. Namun, ke depannya, BPH akan melakukan lebih dari itu misalnya fokus pada pengembangan ekonomi haji.

"Kemudian, BPH juga akan fokus pada pemaknaan haji sebagai instrumen kebangsaan," kata Dahnil.

Hal ini sejalan dengan tiga Visi BPH yakni Sukses Ritual, Sukses Ekosistem Ekonomi Haji dan Sukses Peradaban dan Keadaban Haji. Ketiga aspek ini akan menjadi fokus BPH untuk menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji ke depannya.

Tidak hanya itu, BPH juga sedang mengkaji kemungkinan penurunan biaya penyelenggara ibadah haji (Bipih) untuk musim haji berikutnya. Sebab, BPH menilai besaran biaya yang dibayarkan calon jamaah haji saat ini masih tergolong tinggi.

"Setelah kami kaji selama tujuh bulan terakhir ini, masih sangat memungkinkan Bipih itu kembali diturunkan," ucap dia.

Kendati demikian, Dahnil belum menyampaikan besaran Bipih karena masih dalam tahap pengkajian di internal BPH termasuk bersama instansi terkait lainnya.

Pembahasan penurunan Bipih oleh BPH juga sejalan dengan yang disampaikan Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i yang menyebut pemerintah bersama pihak terkait masih terus berupaya menurunkan ongkos ibadah haji dengan perkiraan biaya ideal maksimal Rp85 juta.

Bahkan, angka tersebut masih bisa diturunkan lagi apabila rencana pendirian Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi dapat terwujud, serta pengurangan durasi waktu jamaah di Tanah Suci dari 41 hari menjadi 31 hari.

Baca juga: Seluruh calon haji asal Riau telah tiba di Makkah, bersiap untuk Armuzna

Baca juga: Jamaah calon haji yang belum terima Nusuk diminta segera melapor ke ketua Kloter