Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT PLN (Persero) mengalokasikan dana investasi sekitar Rp280 miliar untuk membangun empat gardu induk di Provinsi Riau, yang akan menunjang mega proyek tol listrik Sumatera.
"Satu gardu induk membutuhan biaya pembangunan sekitar Rp70 miliar, itu diluar harga lahan," kata GM PLN Wilayah Riau-Kepri, Dodi Pangaribuan, di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan, empat gardu induk tersebut kini dalam tahap pembangunan. Lokasinya antara lain di Kota Pekanbaru di daerah Tenayan, Kabupaten Kampar di daerah Pasir Putih, Kabupaten Pelalawan di Pangkalan Kerinci, dan di Kabupaten Indragiri Hulu di Rengat.
"Kita sangat optimis 2015 rampung. Lahan sudah ada, tinggal jalurnya saja," kata Dodi.
Menurut dia, berharap pengurusan izin lintas untuk transmisi yang menghubungkan gardu induk tidak memakan waktu lama. Sebabnya, ia mengatakan ada jalur yang akan melintasi kawasan hutan yang butuh izin dari Kementerian Kehutanan.
"Kalau melintasnya di tanah biasa itu perizinan bisa di kabupaten/kota saja. Tapi kalau melewati kawasan hutan itu harus di Kementerian Kehutanan, bisa dua tahun juga izinnya (keluar)," katanya.
Pembangunan empat gardu induk tersebut nantinya akan terhubung dengan proyek tol listrik. Dengan begitu, kualitas layanan kepada pelanggan akan makin meningkat karena susutnya listrik bisa dikurangi.
Sebagai perbandingan, Dodi mengatakan jumlah gardu listrik yang kini baru sembilan unit, kalah jauh dibandingkan dengan Sumatera Barat yang areanya lebih kecil tapi memiliki 24 gardu induk. Akibatnya, nilai susut listrik di Riau mencapai 13 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan Sumatera Barat yang sebesar 6-7 persen.
"Tahun 2015 ketika gardu induk bisa beroperasi, maka akan kurangi susut di bawah 10 persen," katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar listrik Riau terhubung dengan sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah dengan beban puncak mencapai 503 megawatt (Mw), dan cadangan listrik hanya enam persen yakni sekitar 30 Mw.
Jumlah pelanggan PLN Riau-Kepri mencapai sekitar 1,249 juta pelanggan dengan rasio elektrifikasi mencapai 78 persen. "Target tahun ini elektrifikasi bisa naik mencapai 80 persen," katanya.
Minimnya cadangan daya listrik membuat PLN sangat membatasi pemasangan sambungan baru karena pertumbuhan pelanggan cukup tinggi, yakni berkisar 11-12 persen pada tahun 2013.
"Kita rem karena cadangan sedikit," katanya.
Sebelumnya, PLN menyatakan akan membangunan jaringan listrik 500 kiloVolt (kV) di sepanjang sisi timur pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai "jalan tol listrik" Sumatera, yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera yaitu Ruas New AurDuri-Perbatasan di Jambi-Riau atau Lot-1, Ruas New AurDuri¿Perbatasan di Jambi-Riau atau Lot-2, Ruas Perbatasan di Jambi¿Riau. Sementara di Rengat, Ruas Rengat-New Garuda Sakti atau Lot-1, dan Ruas Rengat¿New Garuda Sakti atau Lot-2.
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini akan membentang sepanjang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Berita Lainnya
PLN Grup bawa komitmen investasi kelistrikan dan beyond kWh dari Indonesia-China Business Forum
23 October 2023 16:43 WIB
PLN guyur Rp87,7 triliun untuk proyek kelistrikan sepanjang 2021
01 January 2022 12:19 WIB
Hasil audiensi virtual Kemenko Kemaritiman dan Investasi soal lonjakan tagihan listrik PLN
13 June 2020 11:00 WIB
PLN dan Pemko Dumai Sepakati Kerjasama Kelistrikan Dukung Investasi
29 January 2020 16:55 WIB
PLN: Pemadaman Bergilir Tak Ganggu Investasi
10 April 2013 9:14 WIB
PLN Investasi Rp43 Milliar Untuk PON-Riau
11 August 2012 14:21 WIB
Film "Top Gun: Maverick" sukses raup keuntungan Rp280,6 miliar
28 May 2022 15:43 WIB
PLN Bagansiapiapi Bangun Gardu Induk Berkapasitas 150 Kilovolt
23 August 2016 23:16 WIB