Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah panggilan telepon pada sepakat bahwa perdamaian di Ukraina "akan dimulai dengan gencatan senjata energi dan infrastruktur."
Kedua pemimpin sepakat bahwa konflik Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun harus diakhiri dengan perdamaian abadi.
Sementara itu, mereka sepakat untuk "segera" memulai negosiasi teknis mengenai pelaksanaan gencatan senjata maritim di Laut Hitam, serta gencatan senjata penuh dan perdamaian permanen di Ukraina, demikian disampaikan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Selasa (18/3).
"Perundingan-perundingan ini akan segera dimulai di Timur Tengah," papar pernyataan itu, seraya menyebutkan bahwa kedua pemimpin sepakat konflik Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun harus diakhiri dengan perdamaian abadi.
Kedua pemimpin menekankan perlunya peningkatan hubungan AS-Rusia, imbuh pernyataan itu. Rincian lebih lanjut belum tersedia, tetapi outlet media AS, dengan mengutip sumber-sumber Rusia, mengatakan bahwa Trump dan Putin mendukung normalisasi hubungan antara kedua negara.
Belum jelas bagaimana tanggapan Ukraina terhadap rencana gencatan senjata yang terbatas dan tegas itu. Kiev telah menyatakan bahwa pihaknya siap menyambut gencatan senjata selama 30 hari yang diusulkan oleh Trump.
Sebelum pembicaraan telepon, Trump menuturkan, "Banyak elemen dari Perjanjian Final telah disetujui, tetapi masih banyak yang harus dirundingkan."
Konflik terkait Ukraina "hampir pasti tidak akan bisa diselesaikan dalam satu panggilan telepon saja, bahkan jika memang benar-benar bisa diselesaikan," ujar seorang analis dari Fox News.
Baca juga: Presiden AS Donald Trump berencana mengumumkan tarif impor mobil pada April
Baca juga: Menakar logika Donald Trump atas solusi dua negara Palestina-Israel