Jenewa (ANTARA) - Pembebasan sanksi memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kembali Suriah usai jatuhnya rezim Bashar Al-Assad, demikian menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (OIM).
Direktur Jenderal OIM Amy Pope, yang baru kembali dari kunjungan ke Damaskus, menyebut Suriah sedang berada di "persimpangan jalan", di mana warganya yang bertekad membina kembali hidup harus menghadapi "ketidakpastian besar".
"Saya datang sebagai salah satu pejabat PBB pertama di lokasi, dan kami bertemu dengan pejabat pemerintah sementara serta komunitas kemanusiaan, masyarakat, diplomatik, serta donor," ucap Pope dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat (20/12).
"Prioritas nomor satu adalah bantuan kemanusiaan. Angkanya sangat mencolok -- lebih dari 90 persen populasi hidup di bawah garis kemiskinan, dan kami menyaksikan ada 800.000 pengungsi baru dalam beberapa pekan ini," tutur pejabat badan PBB itu.
Infrastruktur penting, seperti rumah sakit dan sekolah, di sejumlah daerah di Suriah diketahui hancur atau tidak berfungsi sempurna, kata dia, sembari mencontohkan bahwa kota Aleppo yang hancur lebur akibat perang, memaksa lebih dari dua juta warganya mengungsi.
Bantuan kemanusiaan yang diperlukan di Suriah, ucapnya, berkisar dari hal yang paling dasar seperti tempat tinggal, pangan, dan air bersih, hingga "upaya rumit untuk membina kembali masyarakat yang terkoyak".
Pope mengakui ada hasrat yang sangat tinggi di antara pengungsi Suriah untuk kembali ke kampung halamannya usai kejatuhan rezim Assad.
Namun, ia mewanti-wanti bahwa kepulangan yang terlampau prematur "dapat membuat infrastruktur yang sudah rentan semakin kewalahan" sehingga justru "memaksa mereka mengungsi lagi".
Ia mengatakan bahwa hingga dua pekan lalu dan selama 13 tahun perang saudara di Suriah, PBB menghadapi tantangan besar memenuhi tuntutan bantuan kemanusiaan akibat rintangan yang dipaksakan rezim Bashar Al-Assad, sehingga mencegah bantuan kemanusiaan tersebut sampai.
"Bahkan sebelum dinamika baru-baru ini, lebih dari 16 juta warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan, lebih dari 6 juta lainnya telah keluar dari Suriah, dan 7,2 juta mengungsi di daerah lain di Suriah," kata Pope.
Pejabat badan PBB tersebut mengatakan, selain terus bertambahnya warga Suriah yang pulang dari pengungsian, tantangan lain yang akan dihadapi negara tersebut adalah menjamin reintegrasi bagi pengungsi yang pulang seiring dengan memastikan keadilan di bawah rezim transisi.
Baca juga: Oposisi bersenjata Suriah menolak negaranya jadi landasan perang Israel
Baca juga: PBB kirim utusan ke Suriah untuk bahas pengiriman bantuan kemanusiaan
Sumber: Anadolu