Jakarta (ANTARA) - Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Tri Anggun Lestari menyebutkan saat ini terpantau Bibit Siklon Tropis 96S dan Bibit Siklon Tropis 99B di Samudera Hindia yang berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumatera.
Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu, tepatnya di sekitar 9,9 derajat Lintang Selatan dan 95 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.
"Secara umum potensi bibit Siklon Tropis 96S menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 27 jam yang diprakirakan cenderung stationary, kemudian bergerak perlahan ke arah Barat-Barat Daya," katanya di Medan, Sabtu.
Sementara Bibit Siklon Tropis 99B terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, tepatnya di sekitar 5,2 derajat Lintang Selatan dan 93,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1008 hPa.
Potensi bibit Siklon Tropis 99B menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam dan diprakirakan cenderung bergerak ke arah barat laut.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Gelombang laut dapat mencapai 1.24 hingga 2.5 meter di perairan Selatan Jawa, Samudera Hindia Selatan Jawa, perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, dan Selat Malaka bagian utara.
Sementara gelombang laut 2.5 hingga 4 meter dapat terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano hingga Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Nias-Lampung dan Selat Sunda bagian Selatan.
Baca juga: BMKG ingatkan waspada potensi hujan berpetir pada Sabtu di sejumlah kota besar
Baca juga: BMKG minta semua pihak selalu pantau perkembangan iklim dan cuaca