Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla

id Bencana alam banjir, pemkab Siak antisipasi, kebakaran hutan lahan

Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla

Pjs Bupati Siak Indra Purnama bersama Forkopimda usai melaksanakan apel gelar pasukan kesiapsiagaan bencana alam banjir dan karhutla. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melakukan langkah antisipasi bencana alam banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menggelar apel pasukan kesiapsiagaan sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan dini di wilayah setempat.

“Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap bencana banjir dan kebakaran hutan. Kita harus siap siaga dari segi pencegahan dan penanganan,” kata Penjabat Sementara Bupati SiakIndra Purnama saat memimpin apel di Kantor Bupati Siak, Rabu.

Dia mengatakan berdasarkan rekapitulasi kejadian bencana hidrometeorologi tahun 2024, Kabupaten Siak mengalami 3 titik banjir. Ketiganya di Kampung Harapan, Bunsurdan Mengkapan, dengan jumlah korban terdampak sebanyak 173 kepala keluarga atau 692 jiwa.

Terkait karhutla, data menunjukkan adanya peningkatan luas lahan yang terbakar pada tahun 2023 seluas46,77 hektare dibandingkan dengan tahun 2022, yang hanya 24,7 hektare. Pada tahun 2024,tercatat 6 hektare lahan terbakar dengan 30 titik panas dan 2 titik api.

“Pengurangan risiko harus kita utamakan dan upayakan. Pemerintah dan semua pihak harus bergerak bersama untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan ini,” ujar Indra.

Pemkab Siak, lanjutnya, telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti Keputusan Bupati Siak tentang Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla 2024, Surat Edaran tentang Pencegahan Karhutla, dan imbauan kepada seluruh pihak terkait untuk tetap waspada.

Upaya lainnya mencakup pembangunan sekat kanal, embung, dan kolam penampungan air yang terus dilanjutkan sebagai langkah pencegahan banjir. Pihaknya juga menyiapkan peralatan dan personel satgas untuk menjaga Siak dari ancaman banjir dan asap.

Bencana banjir dan karhutla, menurut dia,tidak mengenal batasan wilayah, termasuk hutan lindung, cagar biosfer, dan kawasan perkebunan. Ia menekankan kerja sama yang baik antara semua pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.