Ibu-ibu Rebana Perawang Barat ingin pemimpin apa adanya, bukan yang tinggi bahasanya

id Ibu grup rebana, Perawang Barat Siak, Pilkada Siak 2024, pemimpin apa adanya

Ibu-ibu Rebana Perawang Barat ingin pemimpin apa adanya, bukan yang tinggi bahasanya

Cabup Siak Irving Kahar bersama Ibu-Ibu Grup Rebana di Perawang Barat. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Kalau yang bahasanya bertele-tele biasanya itu banyak nipunya,
Siak, (ANTARA) - Sekilas ketika melihat ibu-ibu rebana melantunkan lagu kasidahnya mereka begitu bersemangat dan tanpa beban. Mungkin kita berpikir mereka adalah ibu-ibu yang punya waktu luang banyak sehingga bisa melakukan aktivitas di luar rumah.

Suara gelak tawa dan candanya seakan mereka telah selesai dengan hidupnya. Anak, suami dan keluarganya mungkin sudah lepas dari pikirannya dan membuat ibu-ibu ini mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Ternyata tidak. Seperti anggota Grup Rebana Nuruljannah RT 08 RW 09 Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak ini. Seperti dikatakan Ketua Kelompok Grup Rebana Nurul Jannah, Yanti bahwa ibu-ibu anggotanya juga punya keluh kesah.

Yanti masih memikirkan sulitnya anak-anaknya mendapatkan pekerjaan. Juga banyaknya orang miskin yang tidak dapat bantuan.

“Jadi kami yang orang bawah ini yang merasakan itu selama ini. Kami tinggal dekat dengan perusahaan besar tetapi pemuda -pemudi sulit mendapatkan kerja, bantuan untuk warga miskin kadang tidak sesuai,” katanya.

Untuk itu, dia hanya berharap pemimpin daerah itu bekerja dengan yang semestinya saja. Tidak banyak mengumbar janji dan mencari-cari alasan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dimengerti masyarakat.

Masyarakat katanya hanya butuh pemimpin yang simpel dan apa adanya. Menurutnya, sosok itu ada pada Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar -Sugianto.

“Pak Irving dan Bu Sri Maiyana ini tidak mengumbar janji, tetapi bersahabat gitu dan apa adanya aja seperti kita orang biasa ini. Saat kami tampil Pak Irving selalu ikut menyanyi dan menonton kami,” ujar Yanti, Senin.

Meski begitu, ia memandang seorang Irving tetap berwibawa dan yakin mampu membangun Siak lebih baik dan berkeadilan.

Unek-uneknya telah disampaikannya kepada Irving dan telah dicatat semua keluhan dan dijadikan sebagai temuan lapangan.

“Gayanya santai, pakaiannya tidak jauh berbeda dengan bapak-bapak kita, jadi membuat kita merasa tidak berjarak,” katanya.

Selain Yanti, Risa juga menyampaikan hal yang sama. Ia melihat sosok Irving yang berlatar belakang insinyur lebih mengasosiasikannya dengan seorang tukang.

“Bapak itu kan tidak panjang pidatonyo, tidak bertele-tele, tidak tinggi-tinggi bahasanya, singkat padat, tepat dan simple, jadi gaya kepemimpinan seperti beliau yang cocok untuk Kabupaten Siak,” katanya.

Bisanya kata Risa, calon-calon bupati itu ketinggian bahasanya. Masyarakat sulit mencernanya apalagi menggunakan istilah-istilah pemerintahan yang tidak dimengerti.

“Lihatlah kalau Pak Irving ngomong, yang jelas-jelas aja. Kami merasa pemimpin seperti ini tidak menipu rakyatnya, kalau yang bahasanya bertele-tele biasanya itu banyak nipunya,” katanya.