Pekanbaru (ANTARA) - Dua warga asal asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, diamankan lantaran membawa 2 kilogram sabu di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Kamis (22/8).
Dirnarkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti saat dikonfirmasi, Jumat, menyebutkan pelaku ialah pria berinisial ISD (31) dan teman wanitanya, DM (28).
Dijelaskannya, awalnya Ditresnarkoba Polda Riau mendapat informasi dari petugas Avsec bandara yang telah mengamankan sepasang pelaku yang ketahuan membawa sesuatu yang diduga narkoba.
Pelaku DM lah yang pertama kali diamankan setelah ia tak berhasil lolos dari pemeriksaan badan. Petugas Avsec mendapati tiga bungkusan plastik bening yang disembunyikan di dalam pakaian yang dikenakannya.
"Saat diinterogasi, DM mengaku akan berangkat dengan penerbangan menuju ke Jakarta bersama seorang laki-laki berinisial ISD. Petugas kemudian melakukan pencarian dan berhasil mengamankan ISD," papar Kombes Manang.
Lanjutnya, dari hasil penggeledahan terhadap ISD, petugas menemukan sebungkus plastik besar dan tiga bungkus plastik sedang yang dilapisi lakban hitam. Barang haram tersebut disimpan di balik celana, di dekat alat vital ISD.
Dijelaskan Manang, keduanya mengaku akan membawa sabu ke Jakarta dan selanjutnya dibawa ke Palu.
"Rencananya pelaku ISD sementara tetap di Jakarta, sabu akan dibawa oleh pelaku DM ke Palu, untuk diedarkan di sana," uraiManang.
ISD sendiri berdomisili di Bali. Ia merupakan bandar yang mengendalikan peredaran sabu.
Berdasarkan pengakuan ISD, biasanya ada kurir yang bertugas mengambil. Sekarang lantaran tidak ada kurir, ia turun langsung untuk mengambil sabu tersebut dari Medan.
"Jadi sebelumnya ISD dan DM ini yang menjemput langsung sabu di Medan, Sumatera Utara. Kemudian dibawa ke Pekanbaru via darat dan selanjutnya terbang ke Jakarta," ungkap Manang.
Tambahnya, pelaku ISD menjemput dan membeli sabu seharga Rp460 juta per kilogram. Kemudian, sabu dijual lagi Rp1 juta per gram. Sehingga ia mendapatkan keuntungan Rp540 juta per kilogram.