Moskow (ANTARA) - Uni Eropa (EU) mendesak semua pemangku kepentingan di Bangladesh untuk menahan diri guna memastikan transisi damai menuju terwujudnya pemerintahan baru yang dipilih secara demokratis, kata kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell pada Senin. "Uni Eropa dengan cermat memantau peristiwa yang terjadi di Bangladesh. Sangat penting bahwa transisi yang teratur dan damai menuju pemerintahan yang dipilih secara demokratis terjamin, dengan menghormati penuh hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi," kata Borrell dalam sebuah pernyataan.
Tokoh politik Spanyol itu mengatakan bahwa Uni Eropa bersedih atas korban jiwa yang dilaporkan selama protes baru-baru ini dan menyerukan pembebasan segera mereka yang diyakini Brussels ditahan secara sewenang-wenang.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan saudarinya dilaporkan meninggalkan kediaman resmi mereka di ibu kota Dhaka ke tempat yang lebih aman setelah aksi protes berubah menjadi tindakan kekerasan.
Protes terhadap sistem kuota pemerintah Bangladesh untuk pekerjaan publik meningkat bulan lalu setelah bentrokan kekerasan di Universitas Dhaka.
Para pengunjuk rasa menuntut pengakhiran sistem kuota, yang mencadangkan 30 persen posisi jabatan pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971.
Mereka menuduh diskriminasi dan keberpihakan terhadap pendukung Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan.
Baca juga: PBB desak Bangladesh ungkap rincian kekerasan dalam aksi protes
Baca juga: Bangladesh desak Myanmar penuhi janji untuk repatriasi pengungsi Rohingya
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Lainnya
Pilkada Jakarta, pendukung Anies Baswedan dukung pasangan RIDO
20 September 2024 17:02 WIB
Jokowi jadi saksi pernikahan putra Khofifah Indar Parawansa di Surabaya
20 September 2024 16:51 WIB
IDI siagakan 40 tenaga medis bantu tangani korban gempa di Jawa Barat
20 September 2024 16:41 WIB
Kepulauan Seribu resmi pasang lampu suar yang tersebar di 11 lokasi
20 September 2024 16:32 WIB
13 unit rumah di Cipinang terbakar, tiga orang tewas
20 September 2024 16:15 WIB
Rupiah hari ini menanjak didukung sentimen "risk-on" yang meningkat
20 September 2024 16:07 WIB
Pemerintah Kerajaan Belanda kembali pulangkan ratusan objek budaya Nusantara ke Indonesia
20 September 2024 16:00 WIB
Suku bunga acuan turun, MAMI nilai akan berdampak positif bagi obligasi
20 September 2024 15:48 WIB