Suporter Ricuh, Laga Persiku-Persis Sempat Dihentikan

id suporter ricuh, laga persiku-persis, sempat dihentikan

Kudus (ANTARA News) - Pertandingan sepak bola antara Persiku Kudus dan Persis Solo pada laga lanjutan kompetisi Divisi Utama di Stadion Wergu Kudus, Rabu, sempat dihentikan oleh wasit karena terjadi keributan antara suporter kedua kesebelasan itu.

Wasit Febi Kurniawan asal Yogyakarta menghentikan pertandingan saat kedudukan kedua kesebelasan 1-2 pada menit ke-70 setelah suporter Persiku Kudus, Jawa Tengah, yang ada di tribun timur saling lempar benda keras dengan suporter Persis Solo, Jateng, yang kebetulan berada satu tribun dengan suporter tuan rumah.

Akibat kericuhan tersebut, pertandingan terpaksa dihentikan selama 8 menit untuk menghindari kemungkinan pemain terkena lemparan benda keras.

Polisi yang berjaga langsung bertindak cepat dengan memisahkan suporter lawan untuk menjauh dari tribun suporter tuan rumah.

Sebelumnya, antarsuporter tuan rumah juga sempat terjadi keributan. Namun, bisa dilerai.

Meskipun sempat terganggu keributan antara suporter Persiku dan Persis Solo yang tidak masuk ke dalam tribun khusus suporter tim tamu itu, Persiku berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah sempat tertinggal 0-2 dari tim tamu.

Gol awal tim Persis Solo merupakan kesalahan pemain belakang Persiku, Ali Mustofa, yang berupaya menghalau bola dengan kepala justru membuat arah bola masuk ke gawang sendiri pada menit ke-14.

Sementara gol tambahan tim tamu dicetak oleh Robi Fajar pada menit ke-65, sedangkan gol balasan Persiku masing-masing dicetak oleh Arif Fatchul pada menit ke-75 dan Amadou Gakou pada menit ke-85.

Menanggapi hasil akhir 2-2, Pelatih Persis Solo Widiantoro menyatakan bersyukur bisa mencuri poin di kandang lawan.

"Hanya saja, kami kecewa dengan kepemimpinan wasit," ujarnya.

Ia menganggap wasit seakan-akan tidak mampu bertindak adil.

Sementara itu, Pelatih Persiku Kudus Agus Riyanto mengaku tidak puas dengan penampilan anak asuhnya karena telah membuang peluang poin tiga di kandang.

"Lemahnya koordinasi pemain belakang pada menit-menit awal menjadi salah satu penyebab penampilan anak asuhnya kurang maksimal," ujarnya.

Seharusnya, menurut dia, gol pada menit ke-14 tidak perlu terjadi karena tidak ada tekanan dari pemain lawan. Apalagi, saat itu sedang berupaya menekan pemain lawan.

"Setelah melakukan blunder hingga terjadinya gol bunuh diri, motivasi pemain sempat turun," ujarnya.

Terkait dengan penampilan tiga pemain anyar, seperti Agus Santiko, Murwanto, dan Johan Ibo, dia menilai mereka masih perlu beradaptasi. Selain itu, ada pula yang perlu ditingkatkan kecepatannya, seperti Johan Ibo.

Hasil yang kurang memuaskan tersebut, kata dia, akan dijadikan bahan evaluasi karena nantinya akan menjamu pemuncak klasemen, PSIS Semarang, Jateng.