Cannes, (Antarariau.com) - Aktris senior Christine Hakim berbicara tentang perjalanan film Indonesia di Festival de Cannes atau Festival Film Cannes di Prancis.
Pemeran berusia 57 tahun itu mengatakan film Indonesia sudah lama tampil di Festival Film Cannes jadi seharusnya bisa meningkatkan posisi di festival film bergengsi itu.
Sayangnya insan film kurang mengambil peluang, kata Christine kepada koresponden Antara di kota wisata Cannes, Selasa.
Bintang film "Tjoet Nja Dhien" itu berada di Cannes untuk menemui sahabat-sahabatnya di Festival Film Cannes 2014 yang berlangsung 14-23 Mei.
Peraih enam Piala Citra untuk pemeran utama wanita terbaik itu pernah menjadi juri Festival Film Cannes tahun 2002 dan beberapa filmnya pernah diputar di festival tersebut.
Christine mengatakan film Indonesia makin berkembang dan kini banyak sutradara muda yang aktif bekerja menggarap film-film berkualitas.
"Para sutradara muda mempunyai banyak peluang, hanya saja dibutuhkan dukungan pemerintah terhadap dunia perfilman Indonesia," kata Christine yang tiba di Cannes pada Minggu (18/5) siang.
Ia lantas menuturkan pertemuannya dengan pekerja film Korea pada acara Korean Night di Cannes, yang mengatakan bahwa pemerintah Korea mengalokasikan anggaran untuk mendukung perkembangan industri film mereka.
Dia yakin industri film Indonesia juga bisa berkembang dan menjadi besar seperti industri film Korea jika pemerintah Indonesia melakukan hal yang sama.
"Hendaknya pemangku kepentingan dapat mengantar generasi muda perfilman Indonesia ke medan perang dengan persediaan amunisi yang cukup," katanya.
"Jangan mengotak-ngotakkan pelaku industri perfilman. Semua harus bersatu, baik PPFI, BPI, maupun Aprofi, dengan bimbingan pemerintah sebagai orang tua," kata Christine yang baru saja menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi.
Dia berharap film Indonesia terus berkembang dan bisa bersaing di kancah internasional.
Christine Hakim sudah mendapat banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Film "Daun Di Atas Bantal" yang dia bintangi mendapat penghargaan khusus dari juri Tokyo International Film Festival pada 1998 dan mendapat penghargaan kategori film terbaik di Asia Pacific Film Festival.
Tahun 2001 dia memproduksi film panjang "Pasir Berbisik" yang memenangi penghargaan khusus dari juri Seattle International Film Festival.
Baru-baru ini dia juga mendapat penghargaan prestasi seumur hidup dari Cinemanila Film Festival di Manila, Filipina. Ia juga ikut berperan dalam film "Eat Pray Love" yang dibintangi oleh Julia Roberts.
Berita Lainnya
Jakarta Film Week akan gelar kelas akting bersama Christine Hakim
09 October 2023 10:35 WIB
ini dia sosok Kartini di perfilman Indonesia dari masa ke masa
19 April 2020 19:29 WIB
Christine Hakim Bicara Soal Sosok Kartini
06 April 2017 8:45 WIB
Totalitas Christine Hakim Menjadi Ibu Dari Kartini
18 March 2017 9:20 WIB
Christine Hakim: Apresiasi Masyarakat Indonesia Terhadap Film Lokal terus Meningkat
29 October 2016 10:00 WIB
Berperan Sebagai Ibu Dari Kartini, Christine Hakim Temui Berbagai Tantangan
15 July 2016 9:41 WIB
Christine Hakim Dan Rombongan Disambut Bupati Padangpariaman
16 February 2015 8:05 WIB
Prabowo Subianto naik KCJB bareng Jokowi tak bicara soal politik
19 September 2023 15:41 WIB