Jakarta (Antarariau.com) - Aktris senior Christine Hakim memiliki pandangan tersendiri menyoal sosok Raden Ajeng Kartini, perempuan asal Jepara yang dikenal sebagai pejuang hak perempuan.
"Saya melihat dimensi perjuangan Kartini berbeda. Hidup adalah pilihan. Ada pilihan sulit, mimpi mencapai pendidikan setinggi-tinnginya untuk kaum perempuan," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Kendati Kartini, sambung Christine, tetap tinggal di tanah kelahirannya dan harus menikah dengan pria beristri, namun tak serta merta dia melupakan cita-citanya.
"Pada akhirnya dia memilih untuk tetap tinggal di tempat beliau dilahirkan, tanpa melupakan cita-cita dan perjuangannya itu. Satu keputusan berat, tetapi sudah diambil dengan satu kesadaran," papar Christine.
"Kartini tetap ingin maju bersama-sama dengan kaumnya, memberikan dukungan pada kaumnya, tanpa meninggalkan akar budayanya sebagai orang Jawa," imbuh dia.
Sosok Kartini yang bagi sebagian orang menginspirasi, beberapa kali telah difilmkan, antara lain lewat tangan sutradara Sjumandjaja (R.A. Kartini, 1984), Azhar Kinoi Lubis (Surat Cinta untuk Kartini, 2016), Hanung Bramantyo (Kartini, 2017).
Berita Lainnya
Jakarta Film Week akan gelar kelas akting bersama Christine Hakim
09 October 2023 10:35 WIB
ini dia sosok Kartini di perfilman Indonesia dari masa ke masa
19 April 2020 19:29 WIB
Totalitas Christine Hakim Menjadi Ibu Dari Kartini
18 March 2017 9:20 WIB
Christine Hakim: Apresiasi Masyarakat Indonesia Terhadap Film Lokal terus Meningkat
29 October 2016 10:00 WIB
Berperan Sebagai Ibu Dari Kartini, Christine Hakim Temui Berbagai Tantangan
15 July 2016 9:41 WIB
Christine Hakim Dan Rombongan Disambut Bupati Padangpariaman
16 February 2015 8:05 WIB
Christine Hakim Bicara Soal Film Indonesia Di Cannes
20 May 2014 12:30 WIB
Prabowo Subianto naik KCJB bareng Jokowi tak bicara soal politik
19 September 2023 15:41 WIB