Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid mendukung rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang akan mengirim Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina, termasuk pengiriman tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan, jika mendapat mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dia menilai pengiriman pasukan ke Gaza itu bisa menjadi solusi untuk penyelesaian konflik yang menimbulkan pertumpahan darah itu antara Palestina dan Israel.
"Hal ini bisa menjadi solusi jangka pendek bagi gencatan senjata di Gaza maupun solusi jangka panjang bagi terwujudnya ‘two state solution’ atau Palestina yang merdeka sepenuhnya," kata Meutya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan bahwa rencana pengiriman pasukan itu akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam Rapat Kerja Komisi 1 DPR RI dengan Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI pada 6 Juni 2024 nanti.
"Kami akan mendengarkan dari Panglima kesiapan prajurit dan tahapan yang perlu dilakukan," kata dia.
Untuk itu, dia pun meminta meminta seluruh pihak mendukung rencana pengiriman pasukan demi perdamaian itu. Dia pun yakin bahwa Indonesia telah cukup berpengalaman dalam menciptakan pasukan penjaga perdamaian, bahkan sejak tahun 1957.
"Kami yakin pasukan Indonesia siap. Indonesia tinggal menunggu mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga dan memantau gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo saat menghadiri pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura, Sabtu (1/6).
Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.
Baca juga: Kemlu RI nyatakan nasib Palestina di PBB tergantung Dewan Keamanan
Baca juga: Pemerintah Slovenia dukung gerakan untuk akui negara Palestina
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB