New York (ANTARA) - Universitas Columbia membatalkan kelas tatap muka, puluhan pengunjuk rasa ditangkap di Universitas New York dan Yale, sementara gerbang Harvard Yard ditutup pada Senin ketika beberapa universitas di AS berupaya meredam ketegangan terkait perang Israel-Hamas.
Berbagai aksi itu dilakukan menyusul penangkapan pada pekan lalu terhadap lebih dari 100 demonstran pro-Palestina yang melakukan aksi mendirikan tenda di lapangan Universitas Columbia ketika sejumlah kampus kesulitan menentukan batasan antara mengizinkan kebebasan berekspresi sembari mempertahankan kampus tetap aman dan inklusif.
Selain demonstrasi di kampus-kampus Ivy League, aksi mendirikan tenda untuk mendukung Palestina juga bermunculan di kampus-kampus lain, termasuk di Universitas Michigan, Universitas New York, dan Institut Teknologi Massachusetts.
Dalam pernyataan di Instagram pada Senin, pejabat Universitas New York memperingatkan para pengunjuk rasa untuk membersihkan pelataran pada pukul 4 sore (waktu setempat) atau menerima konsekuensi atas aksi tersebut.
Penangkapan massal kemudian dimulai pada sekitar pukul 8.30 malam (waktu setempat), demikian menurut laporan AP.
Sementara itu, BBC juga melaporkan penangkapan di Universitas Yale pada Senin dan pembatalan kelas tatap muka di Universitas Columbia karena kekhawatiran munculnya antisemitisme di kampus.
Protes "mendirikan tenda" serupa juga terjadi di kampus-kampus lain, termasuk Universitas California di Berkeley.
Para pejabat kampus semakin tertekan untuk berupaya meredakan ketegangan di kampus.
Demonstrasi dan debat sengit tentang perang Israel-Gaza, serta kebebasan berbicara telah menjadi isu yang mengguncang kampus-kampus universitas besar di AS sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Para mahasiswa dari kedua belah pihak yang berbeda pendapat mengatakan telah terjadi peningkatan insiden antisemit dan Islamofobia.
Gerakan protes kampus baru-baru ini menjadi sorotan global pekan lalu, setelah polisi Kota New York dipanggil ke kampus Universitas Columbia di New York untuk menangkap puluhan pengunjuk rasa.
Sejak saat itu, ketegangan di kampus kian meningkat di sejumlah institusi AS.
Pada Senin, hampir 50 pengunjuk rasa ditangkap di Universitas Yale di New Haven, Connecticut, di mana demonstrasi telah membengkak menjadi ratusan orang pada akhir pekan.
Universitas tersebut mengatakan mereka yang ditahan telah mengabaikan "berbagai permintaan" untuk bubar.
Banyak dari peserta protes meminta Universitas Yale untuk memangkas investasinya pada produsen senjata militer.
Protes yang dilakukan melalui aksi mendirikan tenda juga dilakukan di sejumlah universitas lain di seluruh negara itu, termasuk Universitas California di Berkeley, Universitas Michigan, Institut Teknologi Massachusetts, Emerson College dan Tufts.
Baca juga: Turki minta komunitas internasional untuk akui negara Palestina
Baca juga: China desak komunitas internasional untuk dukung kemerdekaan Palestina
Baca juga: Arab kecam ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB keluarkan resolusi untuk Palestina
Sumber: AP, BBC
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB