Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, mengajak para buruh dan pengemudi ojek di Pos VIII di daerah itu untuk berperan mencegah terjadinya aksi tawuran di kawasan objek vital tersebut.
"Kami meminta agar mereka dapat membubarkan remaja yang berkumpul-kumpul pada malam hari atau setelah sahur," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ferikson di Jakarta, Sabtu
Ia mengatakan perlu dibangun kesadaran bahwa para remaja dan pemuda tersebut seperti anak-anak sendiri sehingga perlu dijaga bersama-sama.
Pihaknya juga meminta buruh dan pengemudi ojek motor akan pentingnya saling menjaga ketertiban dan keamanan wilayah secara bersama-sama.
Selain itu, mereka diajak untuk melaporkan segera kepada kepolisian jika menemui situasi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Kami melibatkan masyarakat dan selalu memonitor setiap wilayah untuk menjaga dan memelihara kamtibmas agar tetap kondusif," kata dia.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok melakukan pertemuan dengan buruh dan pengemudi ojek daring Pos VIII Pelabuhan dalam program Jumat Curhat.
Ia mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk mengimbau dan mendengar aspirasi dari masyarakat agar turut menjaga kamtibmas di daerah itu, khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pertemuan ini diharapkan dapat terus dilakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat.
Kegiatan ini merupakan kebijakan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto tentang tanggung jawab bersama dalam menjaga kamtibmas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelumnya, pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 04.00 WIB, terjadi tawuran antara dua kelompok pemuda di Volker Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan korban satu orang tewas.
Baca juga: Polisi berhasil cegah remaja hendak tawuran pakai senjata tajam di Lebak Bulus
Baca juga: Tawuran perang sarung, belasan pemuda diamankan polisi