Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyerang Rafah tidak boleh dijalankan tanpa adanya perlindungan bagi 1 juta warga Palestina di kota perbatasan di Jalur Gaza selatan itu.
Dalam pembicaraan telepon dengan Netanyahu pada Kamis (15/2), Biden menyoroti situasi di Rafah dan menegaskan kembali pandangannya bahwa operasi militer Israel tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang dapat dijalankan untuk memastikan keselamatan dan dukungan bagi warga sipil di Rafah.
“Presiden (Biden) dan Perdana Menteri (Netanyahu) juga membahas situasi di Gaza, dan pentingnya memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat sampai ke warga sipil Palestina yang sangat membutuhkan,” kata Gedung Putih dalam keterangannya.
Lebih dari 1 juta warga Palestina yang sebelumnya mengungsi akibat serangan Israel di wilayah pesisir yang dilanda perang kini berlindung di Rafah.
Mereka mencari perlindungan dari perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina.
Gedung Putih pada Selasa (13/2) juga mengonfirmasikan bahwa Israel telah menghentikan pengiriman tepung yang didanai AS ke Gaza.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa kiriman tersebut "belum bergerak seperti yang kami perkirakan."
“Kami berharap Israel akan menindaklanjuti komitmennya untuk menyalurkan tepung tersebut ke Gaza,” kata Sullivan.
Gedung Putih mengatakan Biden dan Netanyahu juga membahas negosiasi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan lebih dari 100 warga Israel yang masih disandera oleh kelompok Hamas Palestina, dengan imbalan perpanjangan penghentian pertempuran di Gaza.
“Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja tanpa kenal lelah untuk mendukung pembebasan semua sandera sesegera mungkin, mengingat situasi mengerikan yang mereka alami setelah 132 hari disandera oleh Hamas,” kata Istana Kepresidenan AS itu.
Baca juga: Pentagon: Amerika Serikat tidak ingin melihat ada penderitaan lagi di Gaza
Baca juga: Israel mulai gempur Kota Rafah, ratusan orang dilaporkan tewas
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Masyarakat Indonesia didorong lebih banyak konsumsi teh tanpa pemanis
03 May 2024 12:10 WIB
Sejumlah hal yang perlu diketahui soal metode perawatan kulit Sandwich Retinol
03 May 2024 12:01 WIB
MUI minta ICC untuk tidak ragu dalam menangkap PM Benjamin Netanyahu
03 May 2024 11:44 WIB
Indonesia turunkan kekuatan terbaik hadapi Thailand di perempat final Piala Uber 2024
03 May 2024 11:35 WIB
500 jasad tahanan warga Palestina masih ditahan Israel
03 May 2024 11:23 WIB
Mendagri nyatakan Pilkada Serentak 2024 tak dipercepat ke September
03 May 2024 10:52 WIB
HIPMI Jaya komitmen ciptakan ekosistem bisnis setelah ibu kota pindah ke IKN
03 May 2024 10:43 WIB
Menteri ATR/BPN AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap
03 May 2024 10:34 WIB