Tengku Azmun Jahaar selaku pemilik Riau Garden mengatakan lokasi yang dikelolanya merupakan tempat menciptakan hubungan silahturahmi masyarakat di alam terbuka.
"Kami belum sempurna dan optimal namun berusaha untuk terus berkembang. Satu prinsip yang saya pakai membangun tempat kuliner ini. Kenapa diberi nama Riau dan Garden karena saya ingin melingkup seluruh tokoh dan masyarakat yang ada di Riau dengan bermacam suku, ras agar saling menyatu," katanya.
Tengku berharap bimbingan dari pemerintah untuk manajemen ekonomi islam dan memberi motivasi kepada pedagang untuk menghadapi saingan di era globalisasi.
"Saya meminta bantuan kepada pengamanan karena tempat ini terbuka sehingga kita perlu intensitas yang aman dan menghimbau kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk ikuti program kawasan kuliner halal," ujarnya.
Selanjutnya, Syamsuar menyampaikan sudah mensurvei beberapa tempat di Pekanbaru seperti di Jalan Sumatera dan Arifin Achmad bersama Komite Nasional dan Keuangan Syariah yang langsung mengecek kondisi di lapangan. Namun Riau Garden terpilihsebagai Zona KHAS.
"Semoga nanti akan ada tempat KHAS lain di berbagai daerah Riau. Kita harapkan ini bisa menjadi lokomotif untuk kemajuan UMKM sebagai perubahan ekonomi di masa yang akan datang," ucapGubernur Syamsuar di hadapan tamu yang hadir.
Gubernur juga berharap daerah-daerah lain di Provinsi Riau mengembangkan zona KHAS agar roda perekonomian terus bergerak.
Terakhir dalam acara itu adalah penyerahan sertifikat Zona KHAS dari Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) untuk Riau Garden. Sekaligus pemotongan pita oleh Syamsuardan Tengku Azmun Jahaar.
Acara ditutup dengan peninjauan oleh Gubernur Syamsuarberkelilingdi gerai-gerai yang ada.
Zona KHAS di Tanah Air antara lain berada di Makassar (Sulawesi Selatan), Kediri (Jawa Timur), Jakarta, dan di Bandung (Jawa Barat).
