Jakarta (ANTARA) - Aktris Zulfa Maharani sempat merasa kesulitan saat berakting di proyek film terbarunya "Srimulat: Hidup
Memang Komedi" karena harus menahan tawa sekaligus mengatasi tantangan lainnya di film garapan sutradara Fajar Nugros ini.
"Challenge-nya justru kita harus tahan ketawa di set syuting (film ‘Srimulat: Hidup Memang Komedi’)," kata Zulfa saat
ditemui dalam acara peluncuran teaser dan poster film “Srimulat: Hidup Memang Komedi” di Plaza Senayan, Selasa.
Menurutnya, para pemain di film ini memiliki karakter asli yang lucu. Kelucuan tersebut semakin bertambah saat semua pemain
melakukan dialog khas dari Srimulat, sehingga Zulfa sempat merasa kesulitan saat harus menahan tawa.
Bahkan, beberapa kali Zulfa dan pemain lainnya harus mengambil ulang adegan syuting yang dilakukan karena sulitnya menahan
tawa. Untuk itu, Zulfa dan pemain lain berusaha untuk menahan tawa dan menjaga emosi tetap stabil agar hasilnya sesuai
dengan harapan.
“Kita nggak boleh ada yang emosinya turun. Pokoknya, memang harus stable sampai semuanya selesai (adegan),” kata perempuan
kelahiran 10 Desember 1999 ini.
Beruntung, rekan-rekan pemain lainnya selalu kompak selama proses syuting berlangsung. Zulfa pun bersyukur karena hingga
proses produksi berjalan lancar hingga selesai.
“Kadang, kita saling nahan ketawa, itu nahan ketawanya susah,” kata Zulfa.
Selain harus menahan tawa, Zulfa harus menghadapi tantangan lainnya saat proses syuting “Srimulat: Hidup Memang Komedi”.
Sebagai orang yang bukan berasal dari suku Jawa, Zulfa harus menggali lebih banyak karakter Nunung yang notabene berasal
dari suku Jawa.
Oleh sebab itu, Zulfa memanfaatkan waktu workshop, reading serta arahan dari sutradara Fajar Nugros dan pelatih akting untuk
mendalami karakternya tersebut. Zulfa juga mempelajari bagaimana gestur dan gaya berbicara Nunung saat tampil sebagai
anggota Srimulat dengan bertemu dengannya secara langsung.
“Aku merasa beban berat itu kayak dibantuin sama teman-teman yang lain. Kita saling mendukung,” kata Zulfa.
Ia melanjutkan, “Kita ada sesi ketemu (dengan anggota Srimulat asli). Aku observe dari suara, gerak-gerik,” katanya.
Zulfa juga rajin bertanya pada Nunung saat sesi pertemuan ini dengan menganalisa dirinya di tahun ‘80-an atau masa ketika
Nunung masih aktif di Srimulat. Ia pun berharap melalui film ini, generasi muda dapat lebih mengenal Srimulat karena legenda
lelucon dari mereka masih bertahan hingga saat ini.
“Aku adalah perwakilan mungkin generasiku yang kurang familiar (dengan Srimulat), tapi kita tau jokes-jokes-nya. Jokes-
jokes-nya tuh masih ada sampai ke generasi aku,” kata Zulfa.