Jakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ikut ambil bagian dalam bazar UMKM saat kegiatan MotoGP Lombok meruap keuntungan hingga tiga kali lipat.
Kepala Bidang UKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Selasa, mengatakan, pengakuan dari UMKM yang diberikan peluang ikut dalam bazar UMKM di areal Sirkuit Mandalika MotoGP Lombok 13-15 Oktober 2023, mereka mendapat keuntungan hingga tiga kali lipat.
"Misalkan modal mereka Rp2 juta, keuntungan mereka mencapai sekitar Rp6 juta hingga Rp8 juta," katanya.
Mamluatul menilai, keuntungan UMKM dalam bazar MotoGP tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan ajang MotoGP tahun sebelumnya. Kondisi itu kemungkinan karena pengunjung dilarang membawa makanan sendiri dan harus membeli di UMKM yang sudah disiapkan.
"Karena itu semua produk kuliner olahan pangan UMKM kita laris manis bahkan pembeli pun tidak segan-segan memberi uang kelebihan (uang tip) kepada UMKM," katanya.
Menurut dia, bazar UMKM di areal Sirkuit Mandalika menjadi ranah Pemerintah Provinsi NTB, dengan menyiapkan 30 stan satu stan digunakan dua UMKM sehingga 30 stan itu diisi 60 UMKM.
Khusus dari Kota Mataram, mendapatkan kuota tiga UMKM yang dapat difasilitasi, namun di luar itu ada juga UMKM Kota Mataram yang ikut atas nama UMKM binaan Provinsi NTB.
"UMKM yang terlibat tahun ini memang lebih sedikit tapi keuntungan mereka lebih besar. Alhamdulillah," katanya lagi.
Di sisi lain, kondisi serupa juga dirasakan oleh UMKM yang ikut dalam kegiatan "Mataram culinary festival" dalam rangka menyambut kegiatan MotoGP Lombok 2023, yang omzetnya mencapai hampir Rp100 juta.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperinkop UKM Kota Mataram Uun Pujianto mengatakan, dalam kegiatan "Mataram culinary festival" yang dilaksanakan di Jalan Flamboyan atau timur Taman Sangkareang itu melibatkan 42 pelaku UMKM khusus kuliner untuk memenuhi kebutuhan tamu-tamu MotoGP yang menginap di Kota Mataram.
"Alhamdulillah selama 3 hari kegiatan 'Mataram culinary festival' yakni 13-15 Oktober 2023, omzet UMKM mencapai hampir 100 juta," katanya.
Omzet mendekati Rp100 juta itu, katanya, dengan asumsi satu pedagang mendapatkan omzet sekitar Rp700 ribu hingga Rp750 ribu per hari dikalikan tiga hari menjadi Rp2,1 juta sampai Rp2,250 juta.
"Sementara jumlah pelaku UMKM kuliner yang kami libatkan sebanyak 42 UMKM, sehingga jika total omzet semua UMKM sekitar Rp94,5 juta. Itu belum termasuk penjualan hari ini, sebab tadi pagi masih ada pedagang yang berjualan," katanya.
Menurutnya, omzet pelaku UMKM dalam kegiatan "Mataram culinary festival" tersebut cukup tinggi sebab harga kuliner yang dijual ada yang harganya cuman Rp1.000.
"Kita bersyukur, kegiatan ini bisa menghidupkan, menggerakkan, serta menguntungkan pelaku UMKM Kota Mataram. Bahkan banyak UMKM yang meminta kegiatan tetap dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Wury Ma'ruf Amin: Dekranasda Papua Barat Daya menjadi promotor hasil UMKM
Baca juga: Hutama Karya hadirkan dua pelaku UMKM binaan di ajang Inacraft 2023