Penjualan mobil listrik Tesla buatan China turun 10,9 persen pada September

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, otomotif

Penjualan mobil listrik Tesla buatan China turun 10,9 persen pada September

Pria Palestina berjalan di tengah reruntuhan sekolah UNRWA di Kota Gaza, yang hancur semalam akibat serangan udara Israel pada 8 Oktober 2023. (ANTARA/Majdi Fathi/NurPhoto/pr)

Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Amerika Serikat, Tesla menjual 74.073 kendaraan listrik buatan China pada bulan September, turun 10,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), Minggu (8/10).

Penjualan mobil Tesla Model 3 dan Model Y buatan China turun 12 persen dibandingkan bulan sebelumnya, disiarkan Reuters, Senin.

Pesaing Tesla asal China, BYD, dengan jajaran mobil listrik Dynasty dan Ocean serta model hibrida bensin-listrik, mengalami pertumbuhan pengiriman kendaraan penumpang sebesar 42,8 persen menjadi 286.903 unit pada bulan lalu, dari 200.973 unit pada September tahun lalu.

Tesla, bersama dengan pesaing-pesaingnya di China, bersiap menghadapi pemulihan sentimen konsumen, didukung oleh diskon yang lebih besar dan pemotongan pajak untuk kendaraan ramah lingkungan di tengah tanda-tanda ekonomi yang membaik. Perusahaan tersebut meleset dari perkiraan pasar untuk pengiriman global kuartal ketiga pada 2 Oktober karena peningkatan yang direncanakan di pabrik-pabriknya untuk meluncurkan versi terbaru dari sedan massal Model 3 memaksa produksi dihentikan.

Tesla, yang mengirim lebih banyak mobil buatan China untuk diekspor pada awal setiap kuartal sambil fokus pada pengiriman domestik di akhir kuartal, hampir menggandakan pangsa pasar mobil listriknya di China dari Juli hingga Agustus.

Pada bulan September, mereka menghadirkan Model 3 yang telah diperbarui dengan harga mulai dari 259.900 yuan (sekitar Rp557 juta) di China, naik 12 persen dari sebelumnya, dan akan mulai dikirimkan pada kuartal keempat.

Pesaing Tesla yang juga asal China, Xpeng, juga meluncurkan SUV G9 yang telah diperbarui dengan harga jual mulai dari 263.900 yuan (sekitar Rp566 juta), turun 15 persen dari sebelumnya.

Tesla, yang merupakan eksportir terbesar mobil listrik buatan China, juga tengah menghadapi penyelidikan oleh Komisi Eropa terkait subsidi untuk mobil bertenaga baterai dari China, bersama dengan Renault dan produsen mobil China lainnya.

Pengiriman mobil buatan China oleh Tesla mencapai rekor 247.217 unit pada kuartal kedua.

Baca juga: Renault-Volvo kerja sama produksi kendaraan van listrik untuk armada logistik

Baca juga: Penjualan kendaraan NEV di China melonjak selama liburan "pekan emas"