Pekanbaru (ANTARA) - Kabut asap kembali melanda Riau khususnya Kota Pekanbaru sejak beberapa hari belakangan yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa titik seperti Pelalawan dan Indragiri Hilir, termasuk dari provinsi tetangga.
Akibat kabut asap yang lumayan tebal membuat jarak pandang menjadi terbatas. Tidak hanya itu, kabut asap juga menimbulkan banyak penyakit yang dapat mengganggu kesehatan salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Berdasarkan data dari Puskesmas Simpang Baru di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, yang dihimpun Senin, jumlah pasien terkena ISPA masih terpantau normal, namun pada hari ini (Senin) mengalami peningkatan dibandingkan dari hari Jumat dan Sabtu minggu lalu.
"Jumlah pasien ISPA itu setiap hari memang ada, kadang (jumlahnya) naik dan kadang turun. Hari ini lebih banyak tapi tidak diketahui penyebabnya karena asap atau bukan," jelas Kepala Puskesmas Simpang Baru Hidayani.
Siddiq salah seorang masyarakat mengatakan kabut asap yang tebal bisa membuat mata dan hidung perih jika berada di luar terlalu lama.
"Jarak pandang yang terbatas juga sangat berbahaya bagi pengendara di jalanan," katanya.
Ia berharap tidak ada lagi karhutla sehingga kondisi udara kembali pulih dari kabut asap.
"Dan Allah turunkan hujan buat sejukkan udara di bumi lancang kuning ini," harapnya.
Berita Lainnya
Riau nihil karhutla saat libur Idul Fitri
14 April 2024 5:37 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB
Riau ajukan bantuan helikopter untuk padamkan karhutla
29 March 2024 12:29 WIB
Kabupaten berstatus siaga darurat karhutla Riau bertambah
27 March 2024 20:49 WIB
Karhutla di Meranti meluas, titik api menyala sampai malam hari
23 March 2024 22:36 WIB
Ada 99 titik panas di Riau
23 March 2024 11:15 WIB
Karhutla terjadi di perbatasan Bengkalis-Dumai, dua heli bantu padamkan
22 March 2024 14:54 WIB
Polisi ringkus empat pelaku pembakaran lahan dalam 3 bulan
22 March 2024 14:42 WIB