Manokwari (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lelang dan barang milik negara (BMN) pada dua provinsi, yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya terealisasi sebanyak Rp5,93 miliar.
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Sorong DJKN Kementerian Keuangan Antonius Arie Wibowo, di Manokwari, Sabtu, mengatakan realisasi PNBP lelang sejak Januari-Agustus 2023 mencapai Rp3,56 miliar dan PNBP BMN sebesar Rp2,37 miliar.
"PNBP baik lelang maupun BMN Papua Barat Rp2,89 miliar (32,32 persen) dan Papua Barat Daya Rp3,04 miliar (33,93 persen)," kata Antonius Wibowo.
Selain itu, kata Antonius, realisasi pokok lelang per 31 Agustus 2023 sebanyak Rp50,78 miliar yang terdiri dari pokok lelang untuk Papua Barat Rp19,65 miliar dan pokok lelang Papua Barat Daya Rp25,03 miliar.
Perbandingan pokok lelang Papua Barat dengan provinsi lain di Tanah Papua tercatat 38,70 persen, sedangkan Papua Barat Daya dibandingkan provinsi lain sebesar 49,29 persen.
Ia menuturkan sebaran BMN pada enam provinsi di Tanah Papua tercatat Rp236,91 triliun meliputi Papua Rp74,60 triliun, Papua Barat Rp54,81 triliun, dan Papua Selatan Rp32,74 triliun.
Selanjutnya Provinsi Papua Tengah Rp28,17 triliun, Papua Barat Daya Rp25,07 triliun, dan Papua Pegunungan mencapai Rp21,49 triliun.
"Jumlah BMN terbesar berada di wilayah Papua dan Papua Barat Daya," ujar Antonius.
Ia menjelaskan belanja BMN tersebut terkonsentrasi pada aset pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, dan bandar udara untuk pemerataan pembangunan kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua.
Jumlah BMN pendidikan perlu disesuaikan dengan sebaran penduduk usia sekolah yang ditopang oleh belanja BMN infrastruktur jalan secara maksimal.
"BMN pendidikan paling banyak berada di Papua Barat dan Papua Barat Daya sesuai tingkat partisipasi sekolah," ujar Antonius.
Untuk Papua Barat dan Papua Barat Daya, kata dia, BMN untuk kesehatan didominasi rumah sakit milik TNI dan Polri yang perlu peningkatan fasilitas agar pelayanan bagi masyarakat lebih berkualitas.
Selain rumah sakit TNI/Polri, terdapat rumah sakit milik pemerintah daerah dan swasta yang terletak di ibu kota provinsi, sehingga diperlukan pembangunan sarana prasarana kesehatan rumah sakit secara merata.
"Secara umum fasilitas pada rumah sakit dimaksud masih perlu peningkatan, karena umumnya adalah rumah sakit tingkat IV dan tingkat III," ujar Antonius.
Ia mengatakan BMN infrastruktur bandara dan pelabuhan secara umum cukup merata, tetapi masih perlu peningkatan kualitas landasan serta sarana bandara maupun pelabuhan laut.
Belanja BMN infrastruktur jalan harus sesuai dengan rencana pengembangan potensi perekonomian, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, industri, perdagangan, jasa dan pariwisata untuk meningkatkan mobilitas, efisiensi dan daya saing.
Aset BMN berupa jalan diharapkan akan menurunkan biaya logistik dan pemerataan distribusi dari sentra produksi kepada masyarakat di berbagai wilayah Papua.
"Masih terdapat BMN bandara kecil milik swasta, dan perlu akses jalan untuk mendekatkan sumber ekonomi dari dan ke bandara maupun pelabuhan laut," kata Antonius.
Baca juga: DJKN Kemenkeu sebut jumlah pokok lelang telah menembus Rp35 triliun
Baca juga: DJKN Riau sumbang penerimaan non pajak sebesar Rp128,38 miliar
Berita Lainnya
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
UNIFIL sebut markasnya dihantam sebuah peluru artileri di Lebanon selatan
16 November 2024 12:45 WIB
Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
16 November 2024 12:06 WIB