Washington (ANTARA) - Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Kamis (7/9) mengumumkan bantuan paket keamanan senilai 600 juta dolar AS (sekitar Rp9,13 triliun) untuk Ukraina.
Paket tersebut, yang merupakan bagian dari Inisiatif Keamanan Ukraina, termasuk peralatan untuk menambah pertahanan udara, artileri, amunisi, dan kemampuan lainnya milik Ukraina, kata wakil juru bicara Dephan AS Sabrina Singh pada konferensi pers.
Tidak seperti otoritas penarikan presidensial, yang membolehkan Pentagon --markas besar Dephan AS-- mengirimkan peralatan ke Ukraina dari persediaannya dengan sangat cepat inisiatif keamanan ini memungkinkan AS untuk mendapatkan kemampuan dari industri atau mitranya.
Menurut pernyataan Pentagon, kemampuan yang diumumkan tersebut termasuk peralatan untuk mempertahankan dan mengintegrasikan sistem pertahanan udara Ukraina, tambahan amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), peluru artileri 105mm, serta peralatan peperangan elektronik dan kontraelektronik.
Sebagai tambahan, paket itu termasuk amunisi penghancur untuk membersihkan rintangan, peralatan pembersih ranjau, dukungan dan peralatan untuk berlatih, perawatan, serta aktivitas keberlanjutan.
"AS akan terus bekerja sama dengan para sekutu dan mitra untuk menyediakan Ukraina dengan kemampuan yang memenuhi kebutuhan medan perang segera dan kebutuhan bantuan keamanan jangka panjang," menurut pernyataan itu.
Baca juga: Menhan negara-negara Uni Eropa gagal sepakati bantuan militer baru ke Ukraina
Baca juga: Amerika Serikat umumkan paket bantuan persenjataan tambahan untuk Ukraina
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
WALHI dorong pemerintah untuk optimalkan upaya pengurangan sampah
14 November 2024 17:02 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Italia harapkan agar hubungan dagang lebih baik dengan Indonesia
14 November 2024 16:07 WIB
Madrasah akan ikuti kebijakan Kemendikdasmen soal mata pelajaran AI dan Coding
14 November 2024 16:01 WIB
Rusia akan respons penempatan pangkalan pertahanan Amerika Serikat di Polandia
14 November 2024 15:54 WIB
Pengamat nilai timnas Indonesia perlu kerja keras untuk imbangi Jepang
14 November 2024 15:46 WIB
Ahli BRIN imbau warga di pesisir waspadai banjir rob imbas fenomena "Supermoon"
14 November 2024 15:08 WIB
Bawaslu sebut tidak temukan dugaan pelanggaran pemilu di Kepulauan Seribu
14 November 2024 14:59 WIB