Bengkalis (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi berjanji tahun ini akan menyelesaikan program Base Transceiver Station (BTS) yang tertunda.
Budi menargetkan program ini dapat segera diselesaikan agar rakyat dapat memperoleh hak konektivitas.
"Hak rakyat untuk memperoleh konektivitas. Masa kita sebagai pemerintah tidak mewujudkan itu,” sebut Budi saat kunjungan kerja di Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, Kamis.
Dikatakannya, infrastruktur digital adalah program prioritas pihaknya. Sebab, menurutnya, digitalisasi tidak mungkin dapat diwujudkan apabila tidak ada infrastruktur.
"Keluhan Kepala Desa tadi akan segera kita tindaklanjuti dan wujudkan karena kalau ingin menjadi negara maju, digitalisasi harus bagus," lanjutnya.
Dijelaskannya, menurut penelitian BPS di 2020, hanya sekitar 45 persen masyarakat pedesaan yang menggunakan gawai atau internet. Jadi saat ini penetrasi internet di Indonesia sebesar 76 persen, sedangkan di pedesaan belum setengahnya menggunakan internet.
Diterangkannya, padahal penggunaan teknologi digital sudah menjadi syarat menjadi sebuah negara maju.
Sektor teknologi informasi dan komunikasi berperan sebagai penggerak roda ekonomi digital.
Meski demikian, sektor teknologi informasi dan komunikasi masih menjadi permasalahan kesenjangan infrastruktur di Indonesia.
Menurut Budi, inilah pentingnya pemerintahan ikut campur dalam hal ini. Intervensi turut serta dalam percepatan pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan yang dinilai kurang menguntungkan bagi swasta.
"Melalui BAKTI Kominfo, kami akan berusaha mewujudkan keinginan rakyat di Bengkalis dan Riau," pungkasnya.
Menkominfo RI janjikan BTS selesai tahun ini
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi saat kunjungan kerja di Bengkalis. (ANTARA/Ho-Humas BAKTI Kominfo)
