Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 21 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pekanbaru resmi alih status menjadi SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang dinilai telah mampu mengembangkan 'teaching factory' atau sekolah yang menghasilkan jasa dan produk.
"Dengan beralih status menjadi SMK BLUD maka sekolah terkait harus cari duit dan bisa memperkecil tingkat ketergantungan kebutuhan anggaran dari APBD Provinsi Riau," kata Gubernur Riau Syamsuar di sela acara 'Semarak SMK tahun 2023 di mall Pekanbaru, Minggu.
Alih status SMK Negeri menjadi SMK BLUD adalah sebuah program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bahwa bentuk BLUD dinilai sangat cocok bagi SMK yang telah mampu mengembangkan 'teaching factory'. Dan SMK yang sudah direvitalisasi dapat segera menjadi BLUD yang mampu menghasilkan. Hasil ini bisa digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan SMK itu.
Ia mengatakan SMK Negeri alih status menjadi SMK BLUD adalah sebagai upaya penyelarasan persepsi arah baru pendidikan vokasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk seluruh program sekolah kejuruan. Ketika SMK Negeri menjadi SMK BLUD maka sekolah itu bisa mengasah ide kreativitas dan kemampuan bereksperimen siswa dan guru.
"Karena itu SMK BLUD harus siap bekerja sama dengan semua industri di dalam dan di luar provinsi. Karena SMK BLUD diminta untuk melahirkan produk-produk yang bisa dipasarkan baik untuk perusahaan yang melakukan kerja sama maupun untuk masyarakat," katanya.
Dengan demikian, katanya lagi, keberhasilan SMK BLUD akan mampu mengurangi ketergantungan beban operasional dari APBD Provinsi Riau.
Kepala Sekolah SMK Negeri No 2 Pekanbaru Peri Daswandi mengatakan senang atas perubahan alih status SMK 2 menjadi SMK BLUD dengan harapan semua peserta didik setelah tamat menjadi SDM berkualitas sesuai harapan semua orang tua.
"Manajemen SMK Negeri 2 siap menyambut perubahan alih status karena sudah siap dari awal saat merancang kompetensi guru untuk diberikan kepada siswa untuk menghasilkan produk barang dan jasa," katanya.
Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Indah Kiat, salah satu industri kertas itu untuk membuat roda gigi dan peralatan lain sesuai permintaan kebutuhan perusahaan.
"SMK ngeri 2 Pekanbaru sudah banyak memproduksi aneka produk mulai dari bengkel las, otomotif sepeda motor bahkan PT Samsung saat ini sudah melirik SMK Negeri 2 untuk membekali guru dan siswa dalam berbagai pelatihan," katanya.
Humas Indah Kiat Armadi mengatakan pihaknya sudah menjalani kerja sama dengan SMK Negeri 2 Pekanbaru dengan membuat kurikulum, pelatihan siswa magang dan kompetensi guru.
Sistemnya, katanya Indah Kiat membantu bahan-bahan untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah siswa menghasilkan suatu produk, maka produk tersebut dibawa ke industri untuk memastikan kualitas apakah sudah cocok atau belum.
"Sejumlah produk yang dikerjakan siswa sudah bisa diterima dan tinggal hanya memperhalus karya mereka saja lagi. Ke depan kita berharap SMKN 2bisa memproduksi aneka produk yang dibutuhkan industri dalam bentuk massal," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Riau tercatat sebanyak 300 SMK negeri dan swasta di daerah itu, namun yang berpotensi menjadi SMK BLUD hanya sebanyak 24 dan lulus alih status SMK BLUD hanya 21 sekolah.