Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan akan terus memantau ekspor ke depannya sebagai langkah evaluasi kinerja kegiatan perdagangan itu yang terkontraksi 2,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II-2023.
“Kami akan terus perhatikan kinerja ekspor,” kata Suahasil saat ditemui usai kegiatan Democracy Dialogue The Jakarta Post 40th Anniversary Forum di Jakarta, Senin.
Menurut Wamenkeu, ekspor yang terkontraksi disebabkan oleh moderasi harga komoditas. Terutama pada 2021 hingga 2022, harga komoditas mengalami lonjakan yang cukup tajam.
Sementara itu, ketika harga komoditas melesat, besar kemungkinan terjadi kontraksi pada tahun berikutnya. Suahasil menyebut kondisi tersebut yang terjadi pada kinerja ekspor nasional Indonesia.
Meski begitu, Suahasil menyoroti sumber pertumbuhan ekonomi lainnya yang menunjukkan kinerja positif. Wamenkeu berharap berbagai aktivitas ekonomi dalam negeri dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat bagi Indonesia pada tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen pengeluaran lain di samping ekspor mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal II-2023.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 10,62 persen. Kemudian, diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 8,62 persen.
Selanjutnya, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,63 persen.
Adapun secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumbuh solid di angka 5,17 persen yoy. Pada kuartal II tahun ini, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.226,7 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.
Dalam konferensi pers rilis BPS di Jakarta, Senin, Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terus konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut menandakan pertumbuhan ekonomi RI makin stabil.
Baca juga: Wamenkeu Suahasil Nazara sebut Simbara jadi sistem pertama integrasikan data minerba
Baca juga: Wamenkeu Suahasil tekankan RI tak akan bisa tumbuh jika porsi impor lebih besar
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB