Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) membantu mengatasi bencana kabut asap yang melanda Provinsi Riau dalam enam pekan terakhir dengan memadamkan kebakaran lahan yang menghanguskan ratusan hektare perkebunan kelapa sawit.
"Tim Pemadam Kebakaran (Fire Fighter) kami terus melakukan pemadaman di lahan yang terbakar guna mengurangi dampak kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Riau dan sekitarnya," kata Sustainability and Fire Protection Head RAPP, Inra Gunawan kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Kamis malam.
Dalam aktivitas pemadaman, Rabu (5/3), di Desa/Kecamatan Pelalawan, kata dia, RAPP mengerahkan sebanyak 30 personel fire fighter untuk memadamkan api yang membahar lahan sawit yang luasnya hampir mencapai 100 hektare.
Inra Gunawan mengatakan, jika kelembaban lahan gambut tidak terkelola dengan baik, akan rentan terhadap bahaya kebakaran dan penyebaran api bisa merambat sangat cepat.
Menurut dia, tingkat kesulitan memadamkan api di lahan gambut cukup tinggi, terutama pada areal dengan kelembaban rendah. Ditambah jauhnya letak sumber air untuk dipompa sehingga memerlukan selang lebih panjang.
Hal ini, menurut dia, akan mengakibatkan kurangnya tekanan air dipompa, kemudian pemadaman di malam hari berisiko tinggi kalau lahan gambut tidak memiliki pematang dan faktor arah angin yang berubah-ubah.
Namun pihaknya tetap berkomitmen untuk membantu pemadaman di lapangan.
Sementara untuk menjaga kawasan hutan tanaman industri yang dikelola, RAPP senantiasa menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari. Seperti penerapan teknologi ekohidro, sebagai pendekatan pengelolaan tata air pada lahan gambut yang memberikan manfaat bagi areal tanaman pokok dan kawasan lindung yang berada dalam konsesi.
Penerapan teknologi ini, menurut dia, secara luas memberikan manfaat keragaman hayati dan meminimalisir degradasi lahan gambut, serta pengurangan emisi karbon.
Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) sebagai induk perusahaan RAPP menjadi pelopor dalam menerapkan pengelolaan hutan tanaman lestari secara bertanggung jawab.
RAPP juga telah menerapkan pengelolaan lahan tanpa bakar atau "No Burn Policy" sejak 1994 serta juga telah mengadopsi pendekatan bentang alam untuk pengembangan hutan tanaman, dengan memaksimalkan manfaat ekonomi, sosial dan ekologi.