Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat pada semester I 2023 telah melayani 1,065 juta kendaraan logistik yang terdiri atas kendaraan golongan IV B, V B, VI B, VII, VIII, dan IX.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa saat pandemi COVID-19 pada 2020, tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan cukup drastis dibandingkan 2019.
Pemicunya, pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bahkan sempat menutup layanan bagi penumpang secara total pada masa pandemi di awal 2020 yang berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat.
"Namun, untuk layanan sektor logistik masih beroperasi normal sehingga ASDP tetap melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap menjaga pasokan di daerah tetap stabil. Layanan sektor logistik ini lah yang masih menopang bisnis penyeberangan ASDP hingga saat ini," kata Ira dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pemerintah, lanjut dia, sejak awal pandemi COVID-19 sangat mendukung aktivitas sektor logistik melalui penyeberangan, di mana tidak ada pembatasan bagi angkutan barang demi menyokong stabilitas bahan pokok di seluruh daerah.
"Jika melihat angka, tren pengangkutan logistik melalui ferry terus meningkat tiap tahunnya dan ini yang menjadi tumpuan kelangsungan bisnis ASDP," ungkapnya.
Dari angka produksi tersebut, pada periode Januari-Juni 2023, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp699 miliar dari total 1,065 juta kendaraan logistik dan naik 31 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp534 miliar.
Sementara dari barang curah yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton barang, dengan total pendapatan sekitar Rp7,6 miliar.
Pada 2023, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp5,6 triliun dengan capaian laba bersih sekitar Rp700 miliar. Adapun produksi penyeberangan pada 2023, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 9,9 juta orang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 6,5 juta unit, kendaraan roda empat sebanyak 6,6 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,9 juta ton.
ASDP terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis pasca COVID-19 dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit.
ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah berlaku di empat pelabuhan utama, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk serta penerapan metode pembayaran non-tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik, virtual account, dan dompet elektronik yang penerapannya pada lebih dari 25 pelabuhan ASDP yang telah mencapai 100 persen.
ASDP juga optimistis bisnis penyeberangan pasca COVID-19 kian moncer dengan terus menghadirkan layanan prima, khususnya bagi sektor logistik yang menjadi penopang kinerja perusahaan.
Baca juga: ASDP sebut penumpang yang menggunakan feri dari Sumatera ke Jawa naik 10 persen
Baca juga: H+2, ASDP seberangkan 88.758 orang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak