BBKSDA Riau lakukan uji laboratorium pastikan penyebab kematian gajah

id Gajah mati diracun,Gajah diracun, gajah mati

BBKSDA Riau lakukan uji laboratorium pastikan penyebab kematian gajah

BBKSDA Riau saat memeriksa bangkai gajah di Tesso Tenggara, Pelalawan. (ANTARA/Ho-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - BBKSDA Riau akan melakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar di Kawasan TessoTenggara, Pelalawan, Selasa (11/7).

"Sampel organ gajah sudah kita ambil untuk dilakukan uji laboratorium. Semoga nantinya hasil keluar tak terlalu lama sehingga bisa kita pastikan gajah benar mati diracun atau karena hal lain," sebut Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Genman, berdasarkan tanda-tanda yang ditemukan di lapangan, ada unsur kesengajaan di balik kematian satwa tersebut.

Sebab tak jauh dari lokasi penemuan, terdapat perkebunan kelapa sawit yang juga berada di kawasan hutan.

"Jadi dugaan bisa saja mungkin gajah ini berada di rumahnya yang sekarang ada sawit. Namun mungkin pemilik sawit merasa terganggu dengan keberadaan gajah," duganya.

Lanjutnya, petugas di lapangan akan mengumpulkan bahan dan keterangan yang hasilnya nanti dianalisa dan dikoordinasikan dengan penegak hukum untuk upaya hukum lebih lanjut.

Gajah jantan yang mati tersebut diperkirakan merupakan satwa dari kantong gajah Tesso yang diperkirakan populasinya berisikan sekitar 80 ekor.

"Artinya ini termasuk kantong gajah yang populasinya banyak di Provinsi Riau," lanjutnya.

Kematian gajah yang diracun ini merupakan kejadian pertama di tahun 2023. Genman berharap tak akan ada peristiwa serupa ke depannya.

"Kita mengimbau semua pihak melindungi gajah liar. Sebab selain dilindungi Undang-undang, gajah juga salah satu faktor mempercepat pemulihan ekosistem hutan dan sebagai titipan untuk generasi mendatang," pungkas Genman.

Diberitakan sebelumnya, seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar ditemukan dalam keadaan mati diduga akibat diracun di sekitar kantong Tesso Tenggara, Pelalawan, Selasa (11/7).

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan melalui pernyataannya, Rabu, menyebutkan tak jauh dari lokasi penemuan gajah tersebut ditemukan satu kantong berisi gula merah yang diduga dijadikan umpan yang dicampur dengan zat beracun.

"Setelah dilakukan investigasi dan neukropsi, kematian gajah diduga karena keracunan yang menyebabkan gangguan terhadap saluran pernapasan dan peradangan pada saluran pencernaan serta lambung," terang Genman.