Pekanbaru, (antarariau.com) - Dua ekor gajah Sumatera ditemukan mati diduga akibat diracun di dalam Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Ada dua ekor gajah yang ditemukan mati, satu masih anak dan satu lagi induk betina dan kemungkinan besar masih satu kelompok," kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Kupi Simbolon, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Minggu.
Dua gajah Sumatera malang itu ditemukan pada Jumat lalu (31/5) saat personel Balai Taman Nasional bersama WWF melakukan monitoring pergerakan gajah liar.
"Kondisi ini sudah meresahkan, banyak sekali gajah yang mati dan saya berjanji tidak akan membiarkan ini terus terjadi," tegas Kupin.
Humas WWF Program Riau, Syamsidar, mengatakan dua gajah malang tersebut kemungkinan mati akibat diracun. Sebabnya, lokasi penemuannya tidak jauh dari ditemukannya gajah yang sebelumnya juga mati akibat racun pada awal Mei lalu.
"Kemungkinan besar mereka masih satu kelompok, karena jaraknya ditemukannya berdekatan," ujarnya.
Menurut dia, satu bangkai gajah yang baru ditemukan masih sangat muda karena diperkirakan berusia lima tahun. Anak gajah jantan itu masih memiliki gading lengkap ketika ditemukan.
"Gadingnya langsung diamankan di Balai Taman Nasional Tesso Nilo," ujarnya.
Berjarak sekitar satu kilometer dari bangkai anak gajah, lanjutnya, tim patroli kembali menemukan satu bangkai yang merupakan induk betina. Kondisi dua bangkai belum membusuk sehingga diperkirakan baru 2-3 hari mati.
Menurut dia, kondisi konflik gajah dan manusia di Tesso Nilo makin memprihatinkan sejak 2012. Padahal, kawasan konservasi itu dibuat untuk membantu melestarikan keberadaan gajah Sumatera (epelhas maximus sumatranus) yang populasinya diperkirakan tinggal 150-200 ekor di Tesso Nilo.
Pada tahun 2012, sebanyak 15 gajah Sumatera ditemukan mati di Riau, dimana sebagian besar terjadi di Tesso Nilo. Sayangnya, hingga kini pelakunya belum bisa diungkap.
"Untuk tahun ini sudah tiga gajah ditemukan mati di Tesso Nilo selama bulan Mei saja, termasuk dua gajah yang baru saja ditemukan," katanya.
Berita Lainnya
Disdikbud Siak tiba-tiba salurkan bantuan baju dan sepatu untuk anak PKH
13 November 2024 19:22 WIB
Dokter ungkap perbedaan antara alergi susu dan intoleransi laktosa pada anak
07 November 2024 16:06 WIB
Suami di Kampar terlantarkan anak dan istri jadi tersangka
27 October 2024 22:45 WIB
BRGM ajak anak muda GLI kenal lebih dekat gambut dan mangrove di Kepulauan Meranti
29 September 2024 12:52 WIB
Bapak dan anak di Bengkalis ini jemput sabu di perbatasan Malaysia, begini nasibnya
09 September 2024 16:55 WIB
IPK Riau rayakan HUT ke-55 bersama anak yatim dan dhuafa
31 August 2024 18:53 WIB
Riau dorong semua pihak berupaya lindungi anak kapan dan dimana saja
15 August 2024 16:59 WIB
Pentas seni hingga perekaman KIA dan KTP ramaikan Hari Anak Nasional di Riau
23 July 2024 13:02 WIB