Tes formatif menyenangkan, selamat tinggal takut dan bosan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, test,Tanoto Foundation

Tes formatif menyenangkan, selamat tinggal takut dan bosan

Tes formatif menyenangkan, selamat tinggal takut dan bosan. (ANTARA/HO-Tanoto Foundation)

Pekanbaru (ANTARA) - Tes formatif di kelas selalu membuat siswa merasa takut dan tegang. Apalagi pelajaran Matematika pasti sangat menegangkan. Tak sedikit siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Hal ini membuat kurangnya antusias mereka baik dalam belajar terlebih dalam tes formatif. Siswa mengeluh pusing dan bingung saat diberi pertanyaan. Tentu saja guru merasa sedih dan kecewa dengan respon demikian.

Tes formatif adalah sebagai evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan atau topik yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang berjalan sesuai dengan perencanaan. Tes formatif juga dapat diartikan sebagai suatu tes untuk mengevaluasi sejauh manakah peserta didik telah memahami dan menguasai suatu materi dalam jangka waktu tertentu.

SMPN 3 Pekanbaru merupakan sekolah mitra Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation yang telah melaksanakan tes formatif. Namun yang menarik dari tes Formatif di SMPN 3 Pekanbaru ini adalah tes formatif menggunakan aplikasi Plickers.

Salah satu guru pelajaran Matematika di SMPN 3 Pekanbaru, Weny Ade Lestari mengatakan bahwa, saat melakukan tes formatif dia melihat respon siswanya seperti ketakutan dan tegang. Sehingga menjadi berkurang antusias siswa dalam belajar dan saat evaluasi.

“Saya merasa sedih dan kecewa melihat kondisi dan respon siswa dalam melakukan tes formatif”. jelasnya.

Kondisi seperti ini harus segera diantisipasi dengan mencari solusi yang terbaik bagi siswa dan guru. Pelaksanaan tes formatif dengan menggunakan aplikasi Plickers memberikan solusi agar tes formatif siswa tidak merasa takut dan tegang.

Aplikasi Plickers ini merupakan aplikasi untuk menerapkan tes model multiple choice tanpa menyediakan komputer untuk murid dan merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk mengumpulkan data dari hasil penilaian secara real time dengan menciptakan suasana menyenangkan.

Dalam pelaksanaan tes formatif menggunakan aplikasi Plickers ini guru juga melibatkan siswa dalam membuat soal. Weny mengatakan bahwa, “dalam pembuatan soal bukan hanya guru saja yang berperan, libatkan juga siswa dalam pembuatan soal,” jelasnya. Sebelum melakukan tes formatif, mintalah siswa membuat soal dan jawaban pada buku latihan mereka. Selanjutnya, pilihlah soal-soal yang telah disusun oleh siswa. Lalu, pastikan soal dan jawaban sudah siap untuk dibuat di aplikasi Plickers.

Weny menerangkan bagaimana tahapan penggunaan Plickers. Pertama, bukalah situs Plickers (www.plickers.com) lalu sign in jika sudah punya akun atau sign up untuk pengguna baru. Setelah mendaftar akan ada e-mail yang dikirimkan ke alamat yang kita berikan di awal tadi. Selanjutnya pastikan mengklik konfirmasi lalu tambahkan siswa. Setelah selesai maka daftar siswa dapat dicetak. Lalu pilihlah kartu di bagian kanan atas. Selanjutnya kartu Plickers siap dicetak dan bisa dibagikan ke masing-masing siswa.

Tahapan selanjutnya adalah merancang soal yang disusun siswa melalui aplikasi Plickers. Weny mengajak untuk mengeksplore Plickers dengan masuk ke bagian Library lalu klik new question. Masukkan soal dan pilih jawaban. Untuk pilihan berganda, selalu tentukan jawaban benar dengan memberikan centang di sebelah kanan. Selanjutnya klik simpan setelah selesai dan lanjutkan soal berikutnya. Tambahkan soal tersebut ke dalam kelas yang sudah dibuat dengan mengklik gambar kalender di pojok kiri bawah dari soal. Terakhir, klik tambahkan antrian dan pilih kelas.

Weny menambahkan jika semua tahapan sudah dikerjakan barulah dimulai dengan tes formatif. “Bagian ini yang paling seru. Guru menginstall aplikasi Plickers di smartphone dan log in dengan akun guru”, jelasnya. Selanjutnya, bagikanlah Plickers card ke murid. Guru dapat menggunakan proyektor untuk menampilkan soal lebih keren dan engaging. Dalam hal ini, pilihlah live view di bagian tengah atas. Pada tampilan data, guru dapat memilih tampilan siswa yang jawabannya sudah terpindai atau belum.

Setelah semua tahapan dilalui dan hasil tes yang menyenangkan membuat murid lebih aktif dan semangat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Jika sudah tumbuh semangat mengerjakan tes, kemungkinan besar dampak dari nilai yang mereka raih lebih tinggi dibandingkan nilai sebelumnya. Tak hanya itu, guru bisa melihat siswa menikmati proses pengerjaan soal-soal tanpa takut dan bingung.

Harapan dan semangat untuk guru-guru lainnya, kita memilih sebagai guru tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda. “Saya yakin kita semua bagian dari satuan pendidikan ingin mencerdaskan bangsa. Dengan fokus pada tujuan itu, kita akan mencari cara agar murid belajar dengan senang, menikmati proses meskipun ketika tes. Aktiflah mengeksplorasi aplikasi yang dapat digunakan di kelas untuk membuat murid terlibat aktif dan tidak tertekan belajar”, jelasnya.

Kayla siswa kelas VII.1 SMPN 3 Pekanbaru mengatakan bahwa, dia berpikir bahwa melakukan tes matematika itu sangat menegangkan dan menakutkan, “saya berpikir mungkin melakukan tes matematika dengan menggunakan handphone itu lebih menyenangkan tetapi, takutnya ada masalah yang akan timbul seperti menyontek melalui google, ada yang tidak bisa membawa hp, dan lainnya. Setelah saya melakukan tes menggunakan plickers saya merasa bahwa tes menggunakan plickers tetap menyenangkan dan lebih memudahkan,” jelasnya.

Sebagai guru perlu update dan upgrade diri. Janganlah lelah belajar karena perubahan sangatlah cepat dan menuntut kita beradptasi tiada henti. Misalnya, belajar aplikasi Plickers. Aplikasi ini hanya salah satu dari ribuan aplikasi pendidikan yang ada saat ini. “Mari gunakan smartphone kita untuk kelas yang engaging. Sisihkan waktu untuk konsisten berlatih. Jika kesulitan, ada aplikasi YouTube yang menghadirkan banyak tutorial untuk penggunaan aplikasi”, jelas Weny.

SMPN 3 Pekanbaru sebagai sekolah mitra Tanoto Foundation dan Weny sebagai guru Matematika yang menerapkan tes formatif menggunakan aplikasi Plickers mengucapkan terima kasih kepada Tanoto Foundation, “ Tanoto Foundation memberikan motivasi kepada saya untuk menjadi guru yang kreatif, dari Tanoto Foundation saya lebih suka mencari cara praktik baik apa yang bagus untuk di terapkan di sekolah saya,” jelasnya. Tanoto Foundation juga menyediakan wadah untuk menceritakan praktik baik yang sudah diterapkan di sekolah.

Salah satu Guru di SMPN 3 Pekanbaru Dra. Feniwati mengatakan bahwa, mempelajari dan menerapkan di sistem pembelajaran dikelas yang telah dilaksanakan oleh bu Weny sangat bagus dan menginspirasi untuk guru-guru lainnya. “ Apa yang sudah diterapkan oleh bu Weny di kelasnya sangat bagus dan menginspirasi guru-guru lainnya,”jelasnya.