Jakarta (ANTARA) - Grup band asal Bandung Iris Bevy merilis album perdana mereka bertajuk "Avesta", yang menjadi salah satu karya penting bagi grup ini setelah berkarya tiga tahun terakhir.
Digawangi oleh Shau (vokal,synth), Kidz (vokal,gitar,synth), Jeremy (gitar), dan Dimas (bass), grup itu menghadirkan "Avesta" dalam bentuk digital dan juga fisik.
Secara singkat "Avesta" dapat didefinisikan sebagai terang dan gelap yang menyatu dalam sebuah kanal yang berkesinambungan.
“Melalui Avesta, kami ingin menyampaikan pesan untuk lebih menghargai dan berfokus pada diri kita sendiri dengan menyadari hakikat tersebut,” ujar salah satu anggota Iris Bevy, Dimas, dalam siaran pers, Sabtu.
Album yang terdiri dari sembilan lagu itu berisikan tujuh materi baru dan dua buah karya remaster dari single Iris Bevy yang telah dirilis sebelumnya. Direkam secara independen dengan mengaplikasikan sistem kerja dari rumah, personel Iris Bevy mengatakan bahwa mereka berusaha mengelaborasi teknologi dan musikalitasnya dalam merajut nada dan harmoni menjadi komposisi musik.
“Proses rekamannya dikerjakan sendiri di rumah masing-masing memanfaatkan apa saja yang ada, “ ujar Jeremy.
Mereka dibantu oleh Muhammad Thoriqul Fahmi yang juga akrab disapa Mamoy mengisi posisi mixing engineer dan Eri dari Timurrrec sebagai mastering engineer. Keduanya menjadi pelengkap untuk menyatukan imajinasi dari keempat personel Iris Bevy.
Seluruh lagu yang ada di dalam "Avesta" kini sudah dapat didengarkan di berbagai platform streaming digital. Rilisan fisik "Avesta", bisa didapatkan satu pekan lagi di berbagai toko afiliasi Demajors Records.
Sebelumnya, Iris Bevy dikenal dengan dua karya mereka yaitu "Endeavor" dan "Bright Red and March Away". Grup yang aktif sejak 2020 itu kerap berkarya dengan inspirasi dari musik-musik di era 80-an dan 90-an.
Baca juga: Musisi country AS Ashley Campbell siapkan konser musik di Ambon
Baca juga: Band Zealous X Pay Burman suguhkan "slow rock" 80-an lewat "Tanpa Dirimu"