Bakamla RI tambah kapal patroli perkuat keamanan di zona timur

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riu terbaru, Bakamla

Bakamla RI tambah kapal patroli perkuat keamanan di zona timur

Bakamla menambah satu kapal patroli berkecepatan tinggi "High Speed Craft" (HSC) IV/32-04 yang dibuat Batam, Kepulauan Riau. (ANTARA/Yude.)

Jakarta (ANTARA) - Bakamla Republik Indonesia (RI) menambah satu kapal patroli high speed craft (HSC) IV/32-04 yang dibuat di Batam, Kepulauan Riau.

Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menyebutkan, kapal HSC IV/32-04 itu nantinya akan memperkuat keamanan laut di Perairan Ambon, Provinsi Maluku atau zona timur.

"Kita patut berbangga, karena anak bangsa bisa menciptakan kapal tercepat di Indonesia. Kapal ini akan ditempatkan di zona timur, yaitu di Ambon. Karena di zona barat, khususnya di Batam ini sudah ada dua kapal," kata Aan di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Kapal tersebut kata dia, memiliki panjang 14,30 meter, lebar 3,3 meter, bahan badan kapal dari aluminium, mesin 3 x 425 HP, kapasitas sebanyak 6 orang dan memiliki kecepatan mencapai 65 knots.

Kapal itu juga dilengkapi dengan senjata berkaliber 12,7 mm. Dia mengatakan, dengan hadirnya kapal ini semoga bisa mengurangi tindak kejahatan di laut.

"Saya berani mengatakan kalau kapal ini adalah kapal tercepat di Indonesia. Diharapkan kapal ini bisa mengurangi kejahatan di laut. Teman-teman tau ada kapal hantu yang kecepatan sampai 40 knot? Maka ini yang menjadi alasan Bakamla membuat kapal lebih dari 40 knot," ujarnya.

Aan mengatakan, dengan hadirnya kapal patroli berkecepatan tinggi yang keempat itu, kedepannya dia akan menargetkan dalam setiap tahun Bakamla akan memiliki satu kapal.

"Kita ada 3 zona, tiap zona harusnya memiliki 10 kapal, kita taruh di daerah. Operasional kita taruh di daerah rawan," ucapnya.

Sementara Kepala Biro Sarana dan Prasana Bakamla Laksma Bakamla Rudi Parulian menjelaskan, pembuatan kapal tersebut menggunakan sumber dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2023 sebesar Rp10,7 miliar, dengan masa pelaksanaan sesuai dengan kontrak selama 200 hari kalender.

"Tapi pada pelaksanaannya, proses pembuatan kapal ini dapat terwujud selama 109 hari kalender, artinya lebih cepat 91 hari dan kapal ini telah mendapatkan sertifikat layak laut," kata dia.

Baca juga: Stasiun Sistem Peringatan Dini akan dibangun di Bengkalis

Baca juga: Bakamla luncurkan satu unit kapal berkecepatan tinggi buatan dalam negeri