Pekanbaru (antarariau.com) - Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Riau Ruspan Aman menyatakan partainya menargetkan perolehan kursi di DPRD Provinsi Riau sebanyak 50 persen pada Pemilu Legislatif 9 April 2014.
"Dalam Pileg 2014 akan ada 65 kursi di DPRD Riau, sehingga Partai Golkar menargetkan perolehan sebanyak 32 kursi antara lain dipacu dengan memaksimalkan penggalangan ke dalam dan keluar partai," kata Ruspan Aman di Pekanbaru, Minggu.
Menurut dia, secara internal partai, perlu dilakukan pemantapan mesin partai dengan terus meningkatkan koordinasi serta keseragaman tindak mulai dari pusat hingga ke desa-desa.
Dalam hal ini, katanya, perhatian petinggi partai harus sampai ke kader Golkar tingkat desa, sehingga para caleg perlu terus melakukan pemantapan diri baik caleg untuk DPR RI, DPRD Provinsi Riau hingga caleg tingkat kabupaten dan kota.
"Oleh karena itu para caleg Partai Golkar harus banyak merangkul masyarakat dengan gaya yang menarik dan tidak boleh menjelek-jelekan caleg sesama partai maupun partai lainnya, karena sikap demikian hanya menimbulkan kerugian dan tidak simpatik," katanya.
Caleg Partai Golkar tentunya akan makin dinilai tampil simpatik, katanya lagi, jika benar-benar mematuhi UU yang berlaku, mematuhi peraturan pemilu di antaranya taat pada 15 Maret 2014 dibolehkannya berkampanye bagi para caleg. Namun demikian mereka tetap terus menggiatkan diri untuk bersosialisasi.
Kepatuhan lainnya adalah untuk memasang spanduk dan baliho, katanya, pihaknya juga terus mengawasi kader dan caleg karena belum masanya diperbolehkan untuk memasang foto diri dan atribut partai tersebut.
"Bagian dari tampil simpatik lainnya adalah tiap caleg juga dibebankan melakukan pelaporan tentang penggunaan dana kampanye mulai dari Caleg DPRD Provinsi hingga kabupaten dan kota," katanya dan menambahkan jika caleg yang bersangkutan tidak melakukan pelaporan dana kampanye maka caleg tersebut akan bisa didiskualifikasi atau batal menjadi calon legislatif.
Ia mengatakan Partai Golkar tidak akan melakukan kampanye terbuka, di lapangan atau di pentas pada saat diberikannya kesempatan berkampanye, terkait Pemiliu Legislatif makin dekat juga akan menghabiskan anggaran yang cukup besar.
Partai Golkar di Riau, katanya lagi, kini lebih mengintensifkan dialog serta blusukan ke daerah-daerah kabupaten dan kota dengan tidak "jual kecap" atau janji-janji muluk.
"Kami lebih fokus 70 persen kampanye di dalam ruangan, ini dinilai sangat efektif terutama meyakinkan keberadaan partai berlambang pohon beringin itu untuk mewakili rakyat di legislatif," katanya.