PVMBG: Leleran lava Gunung Karangetang tidak teramati lagi

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, gunung

PVMBG: Leleran lava Gunung Karangetang tidak teramati lagi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan, dari hasil evaluasi tingkat aktivitas level II (waspada) Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara hingga 30 April 2023, leleran lava tidak teramati lagi. (ANTARA/HO-PVMBG)

Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan, dari hasil evaluasi tingkat aktivitas level II (waspada) Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara hingga 30 April 2023, leleran (lelehan) lava tidak teramati lagi.

"Erupsi efusif menunjukkan adanya penurunan, kejadian guguran sudah tidak tampak lagi, pada puncak masih tampak adanya sinar api diam setinggi sekitar 10 meter," ujar Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam rilis yang dibagikan Pos PGA Karangetang di Manado, Jumat.

Kondisi kawah utara, kata dia, teramati pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava, sementara guguran selama periode ini tidak teramati.

Sementara dari pengamatan instrumental, kegempaan selama periode 16 - 30 April 2023 terekam 15 kali gempa embusan, sebanyak 105 kali gempa hybrid/fase Banyak, 56 kali gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa skala I MMI dan sebanyak 160 kali gempa tektonik jauh.

Dia menyebutkan, dari seismisitas jenis gempa guguran yang merupakan indikasi terjadinya erupsi efusif (lava meluncur) sudah menurun bahkan sejak 6 April 2023 gempa guguran tidak lagi terekam.

Sementara dilihat dari kejadian ini kemungkinan suplai magma telah berkurang atau energi dorongan kurang kuat sehingga lava tidak dapat keluar, sedangkan gempa fase banyak mulai meningkat.

PVMBG mengingatkan warga mewaspadai adanya awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava.

Sementara karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor.

Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada tanggal 8 Februari 2023 lalu setelah terjadi peningkatan aktivitas, PVMBG kemudian menaikkan statusnya dari waspada level II menjadi siaga level III.*

Baca juga: Kepala BPPTKG jelaskan fenomena pembentukan dua kubah lava di Gunung Merapi

Baca juga: BPPTKG sebut Gunung Merapi luncurkan guguran lava pijar 17 kali pada Sabtu pagi