Kairo (ANTARA News) - Pemerintah Mesir menuduh Ikhwanul Muslimin membentuk satu sayap militer untuk menyerang pasukan keamanan, hal ini akan meningkatkan tekanan terhadap kelompok yang sudah menghadapi tindakan keras itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri tampil di televisi untuk
mengumumkan bahwa satuan militer itu telah ditemukan, dan menunjuk 12 orang yang katanya sebagai anggota.
Ia mengatakan kelompok itu telah menembak mati lima petugas kepolisian bulan lalu di Provinsi Beni Suef. Demikian diberitakan Reuters.
Pemerintah Mesir telah menindak keras pada Ikhwanul Muslimin sejak panglima militer Marsekal Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan Presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam pada Juli.
Kelompok ini telah dicap sebagai kelompok teroris, dan pasukan keamanan telah menewaskan sekitar 1.000 anggotanya di jalan-jalan.
Ikhwanul Muslimin, yang mengatakan pihaknya bertentangan dengan
kekerasan, menuduh Sisi yang mementaskan kudeta dan merusak demokrasi.
Televisi pemerintah menayangkan apa yang dikatakan pengakuan oleh salah satu anggota sayap militer. Dia ingat bertemu dengan seorang pria yang dia katakan telah menawarkan untuk mengajarkan dirinya dan orang-orang lain bagaimana menggunakan senjata.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah dukungan militer telah melakukan pelanggaran luas hak asasi manusia dan perbedaan pendapat.
Berita Lainnya
Mesir Tangkap Politikus Senior Ikhwanul Muslimin
30 August 2013 8:10 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB