Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap yang terjadi di Riau belum mengarah atau belum sampai ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Pergerakan angin masih dari Utara sampai Selatan sehingga tidak mengarah ke negara-negara tetangga itu," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ibnu Amiruddin di Pekanbaru, Minggu.
Kecepatan pergerakan angin juga masih normal yakni 6 sampai 9 kilometer per jam sehingga cenderung berputar di sekitar daratan Riau saja.
Untuk sampai ke Malaysia atau Singapura, demikian Ibnu, membutuhkan arah yang konsisten dan kecepatan pergerakan angin yang lebih kencang.
"Kemudian kondisi kabut asap saat ini juga belum begitu parah sehingga belum berdampak ke negara-negara tetangga," katanya.
Kabut asap yang merupakan dampak dari peristiwa kebakaran lahan atau hutan di Riau telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, Pemerintah Daerah Provinsi Riau melakukan gerakan siaga darurat yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah serta TNI/Polri.
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang begitu luas hingga ke Malaysia dan Singapura seperti tahun sebelumnya," kata Penjabat Gubernur Riau, Djohermansyah Djohan.
Berita Lainnya
BMKG dukung upaya mitigasi bencana yang diterapkan di Provinsi Sumatera Barat
13 May 2024 17:18 WIB
BMKG: Rentetan getaran gempa perbesar kerawanan tanah longsor di Sumatera Barat
13 May 2024 11:22 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
02 May 2024 11:20 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
BMKG prakirakan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
25 April 2024 11:04 WIB
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia berawan
20 April 2024 13:14 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB